TEMPO.CO, Purwakarta - Kematian Ricko Andrean akibat dikeroyok Bobotoh Persib lain karena membantu pendukung Persija Jakarta, memicu gerakan islah pendukung kedua klub tersebut.
Ribuan Bobotoh dan pendukung Persija, The Jakmania, di Purwakarta, Jawa Barat, hari ini, melakukan islah dengan cara mencatatkan seribu tanda tangan di atas kain spanduk yang dibentangkan antara taman Sri Baduga dan Surawisesa.
"Islah ini datang dari hati nurani sebagai bukti keseriusan kami untuk menghentikan semua aksi tercela," ujar salah seorang Bobotoh asal Purwakarta, Taruna, Ahad, 30 Juli 2017.
Baca: Ricko Andrean Tewas, Ridwan Kamil: Persib dan Persija Tiru El Clasico
Dicky, anggota The Jakmania, mengamini pernyataan Taruna. "Ke depan kami ingin kedamaian di antara sesama suporter, terutama antara The Jakmania dan Bobotoh," ucapnya.
Ricko Andrean dipukuli Bobotoh lain karena membantu pendukung Persija pada Sabtu, 22 Juli 2017. Peristiwa itu terjadi setelah Persib bermain imbang 1-1 saat menjamu Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung.
Ricko sempat mengalami koma di Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, selama beberapa hari. Namun, nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal pada Kamis, 27 Juli 2017, dan dimakamkan di permakaman umum Cikutra, Bandung.
Baca: Ricko Andrean Tewas, Menpora Kumpulkan Pimpinan Kelompok Suporter
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, yang hadir dalam islah Bobotoh dan The Jakmania, mengaku terharu. Ia tak menyangka dua kelompok suporter yang selama ini selalu berselisih, bisa berdamai. "Saya bersyukur, bangga, sekaligus terharu," ujarnya.
"Mereka bernyanyi bersama, saling berbalas chant (nyanyian pendek penuh semangat), semoga selamanya terus berdampingan," kata Dedi.
Ia pun berharap, setelah tragedi kematian Ricko Andrean, ke depan Bobotoh dan The Jakmania bisa menggelar acara nonton bareng pertandingan dengan penuh rasa persahabatan dan kedamaian. "Saya kira banyak yang menunggu momen itu terjadi," ujarnya.
NANANG SUTISNA