TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Andreas Hugo Fereira mengatakan partainya tengah menjajaki sejumlah nama tokoh untuk dipersiapkan dalam pencalonan gubernur yang akan dipilih dalam pilgub Jawa Barat pada Juni 2018.
“Pak Dedi Mulyadi sedang kami pantau, termasuk Pak Ridwan Kamil. Keduanya punya kans bagus karena fokus bekerja untuk masyarakat. Ada juga Pak Dede Yusuf. Semua berpeluang kami usung,” kata Andreas kepada wartawan, Senin, 19 Juni 2017.
Baca: Pilgub Jawa Barat, Ridwan Kamil Disebut Akan Gandeng Kiai Asep
Secara eksplisit Andreas juga mengungkapkan pihaknya telah menjalin komunikasi yang intens dengan Partai Golkar untuk membentuk sebuah koalisi di pemilihan Gubernur Jawa Barat.
“Sudah dong, secara formal dan informal sudah kami lakukan. Tapi kan tidak semua hasil komunikasi antara PDIP dan Golkar harus kami publikasikan,” tutur Andreas.
Guna memenangi pertarungan di pilgub Jawa Barat, menurut Andreas, partainya sedang membuat skema dan simulasi figur-figur yang akan digadang-gadang untuk membuat komposisi pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang dinilai memiliki peluang besar memenangi pertarungan.
“Pada intinya kami sedang memetakan komposisi cagub dan cawagub. Ada beberapa simulasi, siapa berpasangan dengan siapa, kayak main catur saja. Kalau lawannya ini, pasang itu,” ucap Andreas.
Simak pula: Pilgub Jawa Barat, Gerindra Nilai Dedi Mulyadi Memenuhi Syarat
Dengan modal 20 kursi, partai dengan lambang banteng moncong putih itu sesungguhnya memiliki modal yang cukup untuk mencalonkan pasangan cagub dan cawagub sendiri. Namun Andreas tidak mau partainya bersikap jumawa. Ia menilai, adanya koalisi memberikan peluang yang lebih besar untuk memenangi pilgub Jawa Barat.
Menanggapi dirinya berada dalam bidikan PDIP dalam pencalonan pilgub Jawa Barat, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku mengapresiasinya. "Alhamdulillah, kami sangat menghargainya," katanya.
Dedi juga merespons positif jika PDIP benar-benar ingin melakukan koalisi dengan Partai Golkar untuk pilgub Jawa Barat 2018. "Itu merupakan sinyal yang sangat positif," ujarnya.
NANANG SUTISNA