TEMPO.CO, Bandung- Pada rangkaian acara Hari Antikorupsi Internasional 2015, Pemerintah Kota Bandung meluncurkan website http://databandung.go.id, Jumat, 11 Desember 2015.
Website tersebut adalah portal open data yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat untuk mendapatkan segala macam informasi yang berkaitan dengan Kota Bandung.
"Setelah diperbaiki semua data di Bandung apa saja ada. Kita telanjang saja, semua bisa mengakses data apa saja," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui seusai peluncuran di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jumat siang.
Ridwan Kamil menambahkan, website databandung.go.id dibuat atas dasar Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. "Ini bagian rekomendasi dari KPK agar Pemkot Bandung memperkuat aspek transparansi," kata
Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Yanyan Ahmad Briliana menjelaskan, seluruh data yang ada di dalam portal data tersebut didapatkan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD).
"Dikumpulkan dari setiap SKPD melalui pengelola data informasi. Yang dikumpulkan data biasa saja kemudian ditingkatkan formatnya menjadi menjadi Comma Separated Values (CSV)," kata Yanyan.
Sampai di CSV, lanjut Yanyan, sudah dapat dikatakan sebagai data terbuka (open data). Data yang didapat dari seluruh SKPD akan dipilah-pilah kembali menjadi data setiap saat, data serta merta dan data yang dikecualikan.
"Yang dikecualikan menyangkut rahasia negara, persaingan bisnis, data pribadi dan data yang apabila dibuka akan menimbulkan dampak luar biasa. Kurang lebih ada 100 item data yang dikecualikan," ucapnya.
Data aset Pemkot Bandung termasuk data yang tidak boleh diakses oleh publik. "Kecuali yang sudah bersertifikat, kalau belum bersertifikat walaupun milik Pemkot Bandung nanti bisa dimanfaatkan oknum-oknum yang ingin menguasai tanah tersebut," tandasnya.
PUTRA PRIMA PERDANA
