TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengapresiasi seluruh kinerja satuan tugas gabungan dalam upaya pemeliharaan Kota Surabaya, dengan cara menggelar pesta Cak Koen--pasukan kuning-- di halaman Balai Kota Surabaya atau di Taman Surya, Ahad, 23 Agustus 2015.
Acara semacam itu, sebenarnya sudah dilakukan rutin tiap tahunnya oleh Pemerintah Kota Surabaya, tepatnya setelah pengumuman pemenang penghargaan Adipura Kencana, yang biasanya diumumkan setiap Juli. “Karena waktu itu bulan puasa, makanya kami undur, dan tahun ini pemenang Adipura Kencana juga belum diumumkan,” kata Risma kepada wartawan seusai acara.
Pesta itu dihadiri ribuan pasukan kuning atau petugas kebersihan, satuan tugas pemeliharaan jalan dan saluran air atau pasukan merah, petugas dari Dinas Perhubungan, petugas dari Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja, dan petugas perlindungan masyarakat (linmas).
Hadir pula dalam pesta Cak Koen itu, istri dan anak-anak mereka. Mereka semua membaur dan memadati Taman Surya sambil menikmati panggung hiburan yang penuh doorprize itu.
Risma memanfaatkan momen itu untuk membagikan sembako kepada istri-istri Cak Koen, sementara anak-anaknya mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Setidaknya, ada 65 anak cak koen yang mendapat bantuan beasiswa dari Pemerintah Kota Surabaya hasil kerja sama dengan sejumlah sponsor. “Tadi 15 anak SD, 21 anak SMP, 28 anak SMA, dan satu anak sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi,” kata Risma.
Seusai menyerahkan beasiswa itu, Risma mengatakan setiap anak punya hak yang sama untuk berhasil, tidak peduli dari latar belakang apa pun. Karena itu, Risma meminta kepada seluruh penerima beasiswa supaya serius menempuh pendidikan agar dapat mengangkat harkat dan martabat keluarganya. “Tidak peduli Anda anak pasukan kuning, tapi buktikan kepada dunia bahwa kalian juga bisa berhasil, dengan cara itulah kalian bisa mengubah nasib Anda dan orang tua Anda,” ujar Risma.
Risma juga menegaskan beasiswa itu tidak boleh disalahgunakan. Apabila diketahui bea siswa tersebut disalahgunakan, pencairannya akan langsung disetop seketika itu pula. “Ingat, bantuan ini hanya untuk pendidikan, jika digunakan untuk yang lain, langsung saya stop,” kata Risma.
Tia Aminah, anak pasukan kuning penerima beasiswa, sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya dan sponsor yang telah membantunya hingga bisa menempuh pendidikan di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya. Dia berjanji akan membuktikan meskipun anak pasukan kuning, ia akan berhasil. “Saya tidak pernah malu punya bapak seorang pasukan kuning, justru ini motivasi tersendiri bagi saya,” ujarnya.
MOHAMMAD SYARRRAFAH