TEMPO.CO, Yogyakarta - Jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tiba di rumah duka di Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB, Rabu, 20 Mei 2015.
Peti mati jenazah Dubes Burhan langsung diangkat delapan anggota TNI dari Kompi Kavaleri Panser 2 BS Demak Ijo menuju musala keluarga yang berada di samping rumah duka di Jalan Haji Agus Salim Nomor 57, Notoprajan, untuk disemayamkan.
Baca Juga:
Kedatangan jenazah Burhan segera diikuti dengan prosesi dan upacara singkat serah-terima kepada pihak keluarga oleh pemerintah. Penyerahan jenazah dilakukan secara simbolis militer dengan inspektur upacara Marsekal Dua TNI Abdul Muis, Gubernur Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
Hadir dalam acara serah-terima itu, dua putra Dubes Burhan, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir, dan Dubes Pakistan untuk Singapura Tanveer Akhtar Khaskheli. Seusai prosesi serah-terima jenazah, dilakukan salat jenazah untuk Burhan.
Komandan Upacara Mayor Sindu Sarwono Riyanto, yang juga Kepala Ajudan Jenderal Komando Resor Militer 072 Yogyakarta, menuturkan, dalam prosesi pemakaman Dubes Burhan ini, ada tiga kali upacara. Yakni upacara serah-terima jenazah, upacara persemayaman jenazah, dan pemakaman. "Yang terlibat upacara ini adalah TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Darat," ujar Sindu.
Dubes Burhan dan istrinya, Heri Listyowati, merupakan korban tewas akibat kecelakaan helikopter yang mereka tumpangi di Pakistan dua pekan lalu. Istri Burhan meninggal saat kejadian, 8 Mei 2015, sementara Burhan wafat pada Selasa dinihari, 19 Mei 2015, setelah mendapat perawatan.
Sebelumnya, keluarga besar Dubes Burhan di Yogya sempat kebingungan dengan ketidakpastian pemulangan jenazah Burhan yang diinformasikan berubah-ubah oleh pihak Kementerian Luar Negeri.
Sejak menerima kabar Dubes Burhan meninggal pada Selasa dinihari, 19 Mei 2015, keluarga mendapat kabar dari Kementerian bahwa jenazah akan dibawa ke Yogyakarta Selasa sore itu juga. Sejumlah persiapan pun dikebut, mulai menyiapkan makam, memasang tenda, hingga meminta kepolisian memblokade jalan depan rumah duka.
Namun, menjelang tengah hari, informasi pemulangan jenazah Burhan berubah. Kabar yang diterima, jenazah bakal tiba di Yogya pukul 15.00. Informasi itu berubah menjadi pukul 17.00, lalu berubah lagi jadi pukul 23.00 WIB. Hingga akhirnya, keesokan paginya pukul 06.00, jenazah tiba di Yogyakarta.
PRIBADI WICAKSONO