TEMPO.CO, Yogyakarta - Duta Besar Pakistan untuk Singapura Tanveer Akhtar Khaskheli turut hadir dalam prosesi serah-terima jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad di rumah duka di Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Rabu, 20 Mei 2015. Kehadiran Tanveer sebagai bentuk penghormatan dan tanggung jawab pemerintah Pakistan.
Tanveer menuturkan, pemerintah Pakistan masih bertanggung jawab atas perawatan Burhan meskipun Burhan terus berpindah-pindah rumah sakit, dari India hingga yang terakhir di Singapura, pasca-kecelakaan helikopter. "Di Singapura, kami hanya memastikan perawatan Dubes Burhan tetap layak," ujar Tanveer saat ditemui ditemui Tempo di sela serah-terima jenazah.
Baca Juga:
Namun, kata Tanveer, selama Burhan dirawat di rumah sakit General Hospital Singapura sejak pekan lalu, pihaknya sama sekali tak bisa berkomunikasi dengan Dubes Indonesia untuk Pakistan tersebut. "Beliau masih dalam kondisi koma. Kami tak bisa bertemu," ujar Tanveer.
Dubes Burhan dan istrinya, Heri Sulistyawati, menjadi korban tewas dalam kecelakaan helikopter di Pakistan dua pekan lalu. Istri Burhan meninggal terlebih dulu saat kejadian, sedangkan Burhan meninggal setelah dirawat hampir dua pekan ini.
Berdasarkan pantauan Tempo hingga pukul 08.30 WIB, jenazah Burhan masih disemayamkan di musala keluarga di Jalan Haji Agus Salim, Notoprajan.
Setelah disemayamkan, jenazah rencananya langsung dibawa ke pemakaman keluarga di Mondoliko, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, pukul 09.00 WIB. Mobil ambulans pengangkut jenazah telah disiagakan, dan puluhan personel TNI Angkatan Laut dan Darat berjajar membentuk pagar dari rumah duka menuju ambulan.
Komandan Komando Resor Militer 072 Pamungkas Yogyakarta Kolonel Infanteri Stefanus Tri Mulyono menuturkan upacara penghormatan secara militer dilakukan untuk Dubes Burhan karena almarhum meninggal saat menjalankan tugas negara.
PRIBADI WICAKSONO