TEMPO.CO, Jakarta--Vice Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur Bidang Hukum dan Advokasi Widadi WS menduga teror terhadap Ketua KSPI Jawa Timur Sunandar terjadi untuk melemahkan pergerakan buruh di Gresik dan Jawa Timur. Sebab, Sunandar tengah menangani sejumlah perkara perburuhan.
"Kami tak menuduh. Patut diduga ada upaya pelemahan pergerakan buruh," kata Widadi, Selasa, 13 Mei 2015.
Widadi berharap agar teror tersebut tak melinturkan semangat perjuangan buruh di Gresik dan Jawa Timur. Sebab, mereka berjuang mewujudkan kesejahteraan buruh.
Rumah Sunandar diteror sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa, 12 Mei 2015. Saat itu, rumah Sunandar disatroni dua orang tak dikenal. Kedua orang meletakkan bungkusan yang berisi bahan peledak di depan kap mobil. Ledakan menyebabkan mobil dan bagian rumahnya hancur.
"Ledakan terdengar sampai radius satu kilometer," kata Sunandar dalam siaran pers yang diterima Tempo.
Sejumlah kaca rumah hancur dan garasi rumah jebol. Rumah Sunandar di Dusun Pejantran RT 04 RW 04, Desa Wonoplintahan, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo rusak parah. Sedangkan mobil Toyota Kijang LGX bernomor L 061 FZ rusak parah.
Sunandar menjelaskan berdasarkan keterangan sejumlah tetangganya dua orang mengendarai motor Kawasaki Ninja beberapa kali mondar mandir di depan rumahnya. Keduanya mondar-mandir sejak sore sampai malam hari. Pada dini hari, bahan peledak diletakkan di depan mobil yang terparkir di depan rumah. Pelaku masuk lewat pagar samping rumah.
"Pelaku kabur dengan memacu sepeda motor berkecapatan tinggi," katanya. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Sunandar kini tengah di Bogor mengikuti kegiatan yang diselenggarakan International Labour Organization (ILO). Polisi dari Kepolisian Resor Sidoarjo tengah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan bukti dan saksi.
EKO WIDIANTO