TEMPO.CO, Islamabad - Menteri Luar Negeri Pakistan Aizaz Chaudhry mengatakan insiden jatuhnya helikopter di Lembah Naltar, Gilgit-Baltistan, disebabkan oleh kesalahan teknis. Ia membantah adanya keterlibatan Taliban dalam tragedi itu.
"Itu murni kecelakaan, dan kecelakaan bisa terjadi. Klaim Taliban itu palsu," kata Chaudhry. Pernyataan Chaudhry itu bersandar pada kotak hitam heli yang ditemukan di dekat lokasi insiden.
Baca Juga:
Menurut Chaudhry, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Raheel Sharif akan memimpin penyelidikan atas jatuhnya heli ini. Dia menambahkan, hasil penyelidikan ini akan segera diumumkan.
Tujuh orang, termasuk dua diplomat dan dua pilot, tewas ketika helikopter itu jatuh dan menabrak atap sekolah di lembah yang indah tersebut atau beberapa meter dari lokasi pendaratan.
Menurut Chaudhry, helikopter itu telah dicek sebelum terbang dan dinyatakan dalam kondisi baik. Helikopter tersebut terakhir beroperasi 11 jam sebelum kecelakaan.
"Perjalanan itu bersifat diplomatik dan direncanakan untuk menyoroti kegiatan pembangunan di wilayah Gilgit-Baltistan," kata Chaudhry.
Empat helikopter membawa diplomat dan pejabat untuk acara tersebut. Dan salah satu helikopter itu membawa 19 orang, termasuk para diplomat tingkat tinggi.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terbang dalam pesawat yang berbeda. Perdana Menteri juga dijadwalkan mendarat di Naltar. Tapi setelah muncul berita tentang kecelakaan itu, ia diterbangkan kembali ke Islamabad.
Chaudhry mengatakan Duta Besar Burhan Muhammad mengalami luka bakar hingga 75 persen dan dalam kondisi kritis. Dubes Belanda dan Polandia menderita cedera leher, kepala, dan tulang belakang.
PAKISTAN TODAY|YON DEMA | MARTHA SILABAN