Fundamental kelima adalah perlunya penataan hubungan untuk lembaga dengan fungsi yang sama, seperti MA-MK-KY atau Polri-Kejaksaan-KPK, sehingga tidak terjadi perselisihan dan perbedaan pandangan yang menghabiskan energi.
"Jadi, penataan kelima fundamental itu perlu dan mendesak agar energi kita tidak terkuras dan habis untuk mengatasi konflik dan gangguan yang bersifat internal, karena sistem manajemen nasional yang fundamental tidak kita miliki," katanya.
Dalam acara ini hadir antara lain pengusaha Chairul Tandjung dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. SBY menegaskan bahwa penataan hubungan fundamental itu penting untuk mewujudkan Indonesia 2045 atau satu abad Indonesia.
Indonesia yang dicita-citakan, kata SBY, yaitu yang maju, berdaulat, adil, makmur, kuat, unggul, dan berkarakter. "Bagaimanapun Indonesia bukan Amerika, Jepang, atau Malaysia, tapi Indonesia adalah Indonesia. Tentu, Indonesia Emas 2045 itu tidak jatuh dari langit. tapi perlu kebersamaan, persatuan, kerja kerja, dan visi serta strategi yang baik," katanya.
FAJRIAL | ANTARA