TEMPO.CO, Jakarta - Raymond Sapoen, calon Presiden Suriname, merupakan keturunan Banyumas, Jawa Tengah. Sapeon, kakek Raymond Sapoen, berasal dari Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas. Sapoen atau Ki Sapoen menjadi kuli kontrak Belanda dan berlayar ke negara di Amerika Latin itu pada 1928.
Desa ini berjarak sekitar 20 kilometer dari Purwokerto. Desa ini dilintasi jalan provinsi yang menghubungkan dengan Banyumas. Penduduk Kanding berjumlah 3.136 jiwa.
Ki Sapoen merupakan anak satu-satunya Mbah Sadem, bakul tempe di Banyumas. Menurut Parsono, kerabat Sapoen, Mbah Sadem terus merindukan anaknya hingga akhir hayat. Sebab, sejak merantau, Sapoen tidak pernah memberi kabar. Parsono, yang kini berusia 43 tahun, memiliki wajah yang mirip dengan Raymond Sapoen. "Bahkan, sesaat mau meninggal, Mbah Sadem masih bertanya kabar anaknya," ujarnya.
Kepala Desa Kanding Awal Nurhandoyo mengatakan hampir 90 persen penduduknya bekerja sebagai petani atau buruh tani. "Sejak zaman dulu, penduduk Kanding bekerja sebagai buruh tani," kata Awal, Kamis, 5 Februari 2015.
Awal mengaku sedang terus menelusuri jejak kakek Raymond Sapoen di desanya. Ia terus menggali data dan informasi ihwal Sapoen. "Kami bangga jika ternyata keturunan orang Banyumas ada yang menjadi presiden," ujar Awal.
Berdasarkan cerita leluhur, tutur Awal, memang banyak warga Kanding yang merantau. "Masih ada saksi hidup yang bisa cerita soal itu," katanya. Ia menjelaskan, berdasarkan arsip pemerintahan Belanda, pada 1920-1928, ada 2.665 warga di Karesidenan Banyumas yang berangkat ke Suriname.
Mereka dipekerjakan oleh Belanda di sektor pertanian dan perkebunan. "Data tersebut memang menguatkan cerita kakek-kakek kami di sini bahwa banyak warga Kanding yang pergi merantau. Kemungkinan salah satunya adalah Sapoen," katanya.
Arie Grobbee, penelusur silsilah keluarga Jawa-Suriname, menuturkan orang Suriname asal Jawa selalu melekatkan nama keluarganya di belakang namanya. "Nama leluhurnya akan selalu dipakai," ujarnya. Arie menyatakan sudah mengirim surat elektronik untuk mengkonfirmasi hasil penelusurannya ke Suriname. "Tapi belum dibalas."
Arie kini bermukim di Desa Karangbanjar, Purbalingga, Jawa Tengah. Sudah setahun ini, dia melakukan penelusuran terhadap keluarga Jawa yang dulu pernah menjadi kuli kontrak di Suriname.
ARIS ANDRIANTO | SUNUDYANTORO