TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menanggapi soal penyelenggaraan pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024. Mulai kepastian jadwal hingga peluang orang-orang terdekat.
Jokowi memberikan pernyataan mengenai pilkada serentak dalam sesi tanya jawab cegat usai meninjau Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu, 8 Mei 2024.
Tak Ajukan Percepatan
Jokowi memastikan Pilkada 2024 dilaksanakan sesuai jadwal. Presiden mengatakan pemerintah tidak mengajukan percepatan Pilkada.
"Saat ini tidak ada yang namanya untuk percepatan atau pemajuan pilkada. (Tetap November) iya, enggak ada pengajuan apa pun mengenai itu," kata Jokowi ditemui di Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu, 8 Mei 2024.
Pemungutan suara pilkada tahun ini dijadwalkan pada 27 November 2024. Namun, Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR mengusulkan mempercepat pelaksanaan dari November ke September 2024. Itu dimungkinkan melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang perubahan keempat atas UU Nomor 1 Tahun 2015.
Sebelumnya, Menteri dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan awalnya memang ada wacana apakah mungkin Pilkada dipercepat. Namun, secara waktu mepet dengan tahapan Pilpres.
Selain itu, Mahkamah Konstitusi juga masih menyidangkan perkara sengketa hasil Pileg 2024. "Kalau mengenai waktunya, saya kira tidak ada perubahan. Tetap 27 November," kata Tito di Kantor KPU, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024.
Kans Kaesang
Relawan Nasional Pro Prabowo-Gibran (Pa-Gi) mendorong Putra Bungsu Jokowi - Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024. Pada Senin, 6 Mei 2024, mereka sudah bertandang ke kantor DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kota Bekasi, mengambil formulir penjaringan untuk Kaesang.
Ketua Umum Relawan Pro Pa-Gi Richard Efendi Siregar mengatakan, pengambilan formulir untuk Ketua Umum PSI ini didukung dari sejumlah elemen mulai dari organisasi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, hingga tokoh masyarakat.
Ketika ditanya mengenai peluang Kaesang, Jokowi tidak ingin banyak berkomentar. Presiden meminta urusan ini ditanyakan langsung kepada PSI. "Itu urusan partai," kata Eks Gubernur DKI Jakarta.
Jokowi juga enggan dikaitkan dengan kandidat yang ingin maju di daerah tertentu. Misalnya Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang masuk bursa pemilihan gubernur Jawa Tengah.
Luthfi punya pengalaman panjang lebih dari sepuluh tahun bertugas di Jawa Tengah. Dia merupakan sahabat Kapolri Listyo Sigit Prabowo – yang pernah menjabat Wakapolresta saat Jokowi menjabat Walikota Solo.
Jokowi menyiratkan langkah Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jawa Tengah itu tidak ada kaitan dengan dia. "Itu keinginan-keinginan pribadi tolong ditanyakan kepada partai atau kepada yg bersangkutan. Dikit-dikit urusan pilkada tanyakan ke saya, gimana?"
Pilihan editor: Alasan UIN Jakarta Naikkan UKT: Harga-harga di Pasar Cenderung Naik