TEMPO.CO, Purwokerto - Kandidat presiden Suriname, Raymond Sapoen, mengkonfirmasi bahwa leluhurnya berasal dari Banyumas. Kini, berdasarkan penelusuran pegiat Paguyuban Sambung Roso Jawa-Suriname, Arie Grobbee, nenek Raymond berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah. "Istri Ki Sapoen yang bernama Mbok Karijosentono berasal dari Wonosobo," kata Arie, Ahad, 8 Februari 2015.
Arie Grobbee adalah pelusur silsilah keluarga Jawa-Suriname. Arie kini bermukim di Desa Karangbanjar, Purbalingga, Jawa Tengah. Sudah setahun ini, dia melakukan penelusuran terhadap keluarga Jawa yang dulu pernah menjadi kuli kontrak di Suriname.
Sapoen adalah kakek Raymond yang berasal dari Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Ia dikirim Belanda ke Suriname pada tahun 1928 sebagai kuli kontrak perkebunan.
Arie mengatakan, Mbok Karijosentono dikirim ke Belanda dua tahun lebih awal dari Ki Sapoen atau pada tahun 1926. Mbok Karijosentono berasal dari Desa Kepil yang dulunya bernama Kawedanan Bruno, Wonosobo.
Ia siap membantu kalau Raymond akan melakukan riset lebih mendalam tentang silsilah keluarganya. Ia juga mendapat pesan dari keponakan Raymond yang bernama Saith Seravia karena telah membantu penelusuran silsilah itu. "Kulo bungah saged ketemu kalih kadang famili malih (saya bahagia bisa bertemu kembali dengan saudara)," kata kata Saith seperti ditirukan Arie.
Kepala Desa Kanding, Awal Nurhandoyo, mengaku gembira ada orang Banyumas yang bisa menjadi kandidat presiden. "Kami selaku aparat desa siap membantu kalau Pak Raymond akan mencari leluhurnya di sini," katanya.
Raymond Sapoen, mantan Menteri Perdagangan dan Industri Suriname, juga sudah mengkonfirmasi melalui BBC bahwa ia keturunan Banyumas. "Saya adalah generasi ketiga. Saya punya catatan tentang leluhur saya, namun yang pasti adalah mereka berasal dari Banyumas," kata Raymond.
Raymond akan bertarung dalam pemilihan presiden Suriname pada 25 Mei mendatang. Ia maju melalui Partai Pertjaja Luhur.
ARIS ANDRIANTO