TEMPO.CO,Wonosobo--Hampir dipastikan calon Presiden Suriname Raymond Sapoen merupakan cucu dari pasangan Ki Sapoen asal Banyumas dan Tumpi Karijosentono asal Wonosobo di Jawa Tengah. Seperti halnya Sapoen, Tumpi bekerja sebagai kuli kontrak dan dikirim ke Suriname oleh perusahaan Belanda pada 1926. Berikut ini sejumlah fakta yang mengharukan:
1. Nenek Raymond, Tumpi, Berangkat Lewat Tanjung Priok 1926
Tumpi yang berasal dari Desa Jangkrikan, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobom pergi ke Suriname saat usianya masih muda, 16 tahun. “Rambutnya keriting, cantik, dan banyak yang menyukainya,” ujar Sosromihardjo, 115 tahun, paman Tumpi, saat ditemui di rumahnya, Kamis, 12 Februari 2015.
Menurut pegiat komunitas Sambung Roso Jawa-Suriname, Arie Grobbee, Tumpi meninggalkan Jawa dari Pelabuhan Tanjung Priok pada 16 Agustus 1926. “Ia bekerja di perusahaan gula yang bernama N.V. Nickerie Sugar Estate & Co Ltd,” katanya saat bersama Tempo ke Kepil.
2. Kakek Raymond, Ki Sapoen, Dirindukan Ibunya
Berdasarkan penulusuran Arie Grobbee, Sapoen berasal dari Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Ia dikirim Belanda ke Suriname pada tahun 1928 sebagai kuli kontrak perkebunan.
Ki Sapoen merupakan anak satu-satunya Mbah Sadem, bakul tempe di Banyumas. Menurut Parsono, kerabat Sapoen, Mbah Sadem terus merindukan anaknya hingga akhir hayat. Sebab, sejak merantau, Sapoen tidak pernah memberi kabar. Parsono, yang kini berusia 43 tahun, memiliki wajah yang mirip dengan Raymond Sapoen. "Bahkan, sesaat mau meninggal, Mbah Sadem masih bertanya kabar anaknya," ujarnya beberapa waktu lalu.
Kepala Desa Kanding, Awal Nurhandoyo, mengaku gembira ada orang Banyumas yang bisa menjadi kandidat presiden. "Kami selaku aparat desa siap membantu kalau Pak Raymond akan mencari leluhurnya di sini," katanya.
3. Pasangan Tumpi dan Sapoen Memiliki 6 Anak
Kendati dikirim ke Suriname lebih awal, usia Tumpi 10 tahun lebih muda dibanding Sapoen. Pasangan ini dikaruniai enama anak yakni, Siroen, Sadimin, Sadimin Hendrik, Satroen, Sarijah, dan Saimin. Belum dipastikan, dari keenam nama itu, yang mana ayah atau ibu Raymond Sapoen.
Hanya, Raymond sudah menjelaskan melalui BBC bahwa ia keturunan Banyumas. "Saya adalah generasi ketiga. Saya punya catatan tentang leluhur saya, namun yang pasti adalah mereka berasal dari Banyumas," kata bekas Menteri Perdanganan dan Industri Suriname ini.
Raymond akan bertarung dalam pemilihan presiden Suriname pada 25 Mei mendatang. Ia maju melalui Partai Pertjaja Luhur.
ARIS ANDRIANTO