TEMPO.CO, Teheran - Presiden Iran Hasan Rouhani mengungkapkan dukacita yang mendalam atas musibah hilangnya pesawat Air Asia di Indonesia. Hasan menyatakan turut bersimpati kepada pemerintah Indonesia dan segenap keluarga penumpang Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 itu.
"Pada bulan yang pernuh berkah ini, juga masih dalam kaitan dengan momen kelahiran salah satu nabi dalam Islam, saya berdoa bagi jiwa penumpang yang berada di dalam pesawat itu," kata Rouhani seperti dikutip Islamic Republic News Agency, Rabu, 31 Desember 2014. "Semoga keluarga penumpang diberi ketabahan." (Baca:Ini Skenario Penanganan Jenazah Korban Air Asia)
Rouhani juga memberikan dukungan penuh kepada Presiden Joko Widodo atas upaya menyelesaikan pencarian dan evakuasi pesawat Air Asia itu. Dia juga mendoakan Presiden Joko Widodo agar selalu sehat dan sukses serta bisa memberikan kemakmuran bagi rakyat Indonesia pada masa kepemimpinannya. (Baca:Ombak 3 Meter, Kapal SAR Tunda Cari Air Asia)
Atas nama Iran, Rouhani menyatakan turut berduka atas musibah yang sedang dialami Indonesia dan berharap Air Asia QZ8501 bisa segera dievakuasi. (Baca:Body Air Asia Tampak di Bawah Permukaan Laut )
Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak sejak pukul 06.17 WIB pada Ahad, 28 Desember 2014. Lokasi QZ8501 saat hilang kontak adalah sekitar Tanjung Pandan, Belitung. Pesawat itu membawa 155 penumpang, dua pilot, dan lima kru.(Baca:Satu Pramugari Air Asia QZ8501 Ditemukan Pagi Ini)
Pencarian kurang-lebih selama tiga hari membuahkan hasil. Tim Badan SAR Nasional menemukan serpihan pesawat itu di sekitar perairan Laut Jawa.
REZA ADITYA
Baca juga:
Kadin: Perubahan Harga BBM Cukup Pakai Spidol
Ade Supandi KSAL Baru, Agus Supriatna KSAU
Air Asia, Ditemukan Dua Korban Lelaki dan Satu Wanita
Cari Asia Asia, Basarnas Terjunkan Pasukan Tambahan