TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim kebijakan pemerintah memberikan dana talangan dan menyita aset PT Minarak Lapindo Jaya akan mendatangkan keuntungan besar. JK menampik aset tanah milik Lapindo di daerah terdampak lumpur sudah tidak ada lagi nilainya sehingga akan membuat pemerintah rugi.
"Kalau lumpur itu berhenti, dan pasti berhenti, nilainya akan triliunan rupiah," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jumat, 19 Desember 2014. (Baca: Utangnya Ditalangi Jokowi, Ini Janji Lapindo)
JK mengatakan pemerintah memiliki tujuan utama, yaitu memberikan kepastian bagi rakyat di area terdampak dan menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi. Keputusan itu menyebutkan agar pemerintah turut bertanggung jawab terhadap kepastian ganti rugi rakyat pada 20 persen area terdampak yang belum menerima uang dari Lapindo.
Masyarakat telah menunggu tanpa kepastian selama delapan tahun. Setelah putusan MK, Lapindo juga mengeluarkan pernyataan tak bisa lagi melunasi pembayaran sebesar Rp 781 miliar. Satu-satunya jalan keluar yang ditemukan, pemerintah menalangi sementara dengan jaminan aset Lapindo. (Baca: Ical Cuekin Korban Lapindo, Jokowi Pusing Solusi)
Pemerintah akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 untuk membayar 20 persen rakyat di area terdampak. Perjanjiannya, pemerintah turut menyita 80 persen tanah dari area terdampak yang sudah dibeli Lapindo sebagai ganti rugi.
"DPR sudah setuju. Ini, kan, tak ada yang rugi. Rakyat dapat ganti rugi, Lapindo bisa selesaiin, pemerintah juga untung," kata JK. (Baca: Pemasangan Pipa Separator untuk Mengalirkan Lumpur Lapindo)
Lapindo harus melunasi utang kepada pemerintah Rp 781 miliar dalam empat tahun. Jika lunas, pemerintah akan mengembalikan seluruh aset Lapindo di area terdampak. "Negara tak sekadar keluar uang, kok," kata JK.
PT Minarak Lapindo merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki Grup Bakrie Brothers. Kelompok usaha ini dimiliki oleh Aburizal Bakrie, yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
FRANSISCO ROSARIANS
Baca Berita Terpopuler
Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
Kisah Ahok dan Keluarga Saat Diancam Preman Pluit
Rupiah Jeblok, SBY Bela Jokowi
Dihujat FPI Soal Natal, Jokowi Dibela Ketua NU