Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tuntaskan Kasus Timika dan HAM di Timor Timur

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Amerika Serikat (AS) bisa membuka kembali program pendidikan dan pelatihan militer (International Military and Education Training/IMET) untuk Indonesia. Syaratnya, kasus pembunuhan warga AS di Timika diselesaikan dan masalah Hak Azasi Manusia (HAM) di Timor Timur mendapat perkembangan baik."Presiden (Yudhoyono) sendiri lulusan IMET. Ini sangat positif," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Robert Zoellick, dalam konferensi pers seusai penandatanganan perjanjian bantuan pembangunan perekonomian Indonesia senilai AS$ 73,7 juta dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Sabtu (7/5) petang di Jakarta.Senat AS mencabut kerjasama militer IMET untuk Indonesia pada 1992, menyusul terjadinya kerusuhan berdarah di Santa Cruz, Timor Timur, November 1991. Senat AS juga menuding TNI tak kooperatif untuk menyelesaikan kasus tertembaknya dua warga AS di di sekitar wilayah konsesi pertambangan emas dan tembaga milik PT Freeport McMoran Indonesia di Timika dan Tembagapura. Pada Februari 2005, AS memberlakukan kembali program IMET setelah Indonesia dinilai memiliki kondisi penegakan hukum yang memuaskan, utamanya dalam kerjasama investigasi kasus Timika dengan Biro Penyelidikan Federal (FBI) AS. Menurut Zoellick, saat ini program IMET yang dibuka untuk Indonesia masih dalam taraf ‘biasa’, dalam artian belum dibuka penuh. "Bisa dibuka penuh bila ada perkembangan di Timika dan Timor Timur," tuturnya.Dalam kunjungan ke Indonesia ini, khusus dalam bidang keamanan, Zoellick mengaku membahas masalah terorisme, reformasi pertahanan, dan penyelesaian kasus Timika dengan Presiden Yudhoyono dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Widodo AS. "Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang kuat. Kami juga membicarakan cara-cara yang berhubungan dengan reformasi yudisial," ungkapnya.Reformasi yudisial yang dimaksud adalah berkaitan dengan strategi lima tahun senilai AS$ 750 juta yang dijanjikan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), yang antara lain ditujukan untuk membangun good governance yang akan mendukung pembangunan ekonomi Indonesia. Salah satu fokusnya adalah pendirian Pengadilan Anti-Korupsi. Ibnu Rusydi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Amerika Cabut Embargo Kopassus, Danjen: Kita Lihat Kondisi Dulu

23 Maret 2018

Mantan Danjen Kpassus Mayjen (TNI) Madsuni (kanan) melakukan salam komando dengan Danjen Kopassus yang baru Mayjen TNI Eko Margiyono (kiri) usai Upacara penyerahan satuan Korps Pasukan Khusus (kopassus) di markas Kopassus, Cijantung, Jakarta,23 Maret 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah
Amerika Cabut Embargo Kopassus, Danjen: Kita Lihat Kondisi Dulu

Moeldoko mengatakan ajakan AS kepada Kopassus untuk latihan militer bersama menunjukkan hubungan militer Indonesia-Amerika membaik.


Panglima TNI Hadi Tjahjanto Sebut Tak Ada Embargo Militer Amerika

24 Januari 2018

(Ki-ka) Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelum Rapim TNI - Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, 23 Januari 2018. Tempo/Zara Amelia
Panglima TNI Hadi Tjahjanto Sebut Tak Ada Embargo Militer Amerika

Menteri Pertahanan Ryamirzard Ryacudu sebelumnya bertemu dengan James Mattis untuk membahas embargo yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Kopassus.


Pengamat: Amerika Rugi Embargo Kopassus

24 Januari 2018

Presiden Jokowi merayakan Hari Pahlawan bersama Prajurit Kopassus di Cijantung, Jakarta, 10 November 2016. Istman/Tempo
Pengamat: Amerika Rugi Embargo Kopassus

Muradi mengatakan keahlian dan keterampilan pasukan Kopassus jika dibandingkan dengan Delta Force jauh lebih baik.


Menhan Usahakan Cabut Embargo Militer Amerika terhadap Kopassus

23 Januari 2018

Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis bersama Menteri Pertahanan RI Ryamirzad Ryacudu saat penyambutan dengan upacara jajar kehormatan di kantor Kementerian Pertahanan RI. 23 Januari 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Menhan Usahakan Cabut Embargo Militer Amerika terhadap Kopassus

Menhan Ryamizard Ryacudu akan melakukan pendekatan secara persuasif kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis untuk mencabut embargo itu.


Uni Eropa Desak Embargo Senjata untuk Arab Saudi

26 Februari 2016

Petugas memeriksa di sekitar reruntuhan pabrik minuman Coca-cola yang hancur akibat serangan udara Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 30 Desember 2015. REUTERS/Khaled Abdullah
Uni Eropa Desak Embargo Senjata untuk Arab Saudi

Parlemen Uni Eropa menyerukan embargo senjata kepada Arab Saudi atas tuduhan pelanggaran hukum internasional di Yaman.


Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer  

21 Desember 2011

Pesawat militer C-130 Maroko. haf.gr
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer  

Menurut Ivanov, setiap negara, termasuk negara-negara Barat, memiliki persoalan dengan isu pelanggaran hak asasi manusia dan demokrasi.


Kopassus Minta Obama Aktifkan Pelatihan Militer

3 Maret 2010

Kopassus Minta Obama Aktifkan Pelatihan Militer

Empat perwira Tentara Nasional Indonesia dilaporkan sedang berada di Washington untuk menegosiasikan hal itu


Tahun 2008, TNI Gunakan SS2 - V4 Pindad

22 November 2006

Tahun 2008, TNI Gunakan SS2 - V4 Pindad

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta TNI untuk menggunakan senjata serbu jenis SS2 - V4 yang diproduksi oleh PT Perindustrian Angkatan Darat (PINDAD) pada tahun 2008. Hal itu ia sampaikan ketika meninjau pameran Indo Defence di Kemayoran, Rabu (22/11).


TNI AU: Kerja Sama Dengan Singapura Untuk Atasi Lamanya Pengadaan

22 November 2006

TNI AU: Kerja Sama Dengan Singapura Untuk Atasi Lamanya Pengadaan

Rencana TNI Angkatan Udara memperbaiki empat buah pesawat angkut Hercules C-130 di Singapura untuk mengatasi lamanya waktu pengadaan suku cadang.


TNI AL Akan Membeli Rudal Harpon

5 Desember 2005

TNI AL Akan Membeli Rudal Harpon

TNI Angkatan Laut berancana membeli peluru kendali jenis Harpon buatan Amerika Serikat. Ini bisa dilakukan setelah Amerika membuka embargo militer atas Indonesia.