TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi menginginkan pengamanan dan pengawalan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tak begitu ketat atau agak kendur. Setelah dilantik menjadi presiden, Gubernur DKI Jakarta ini berniat mengatur Paspampres agar dia bisa dekat dengan masyarakat tapi tetap dalam kondisi aman. (Baca: Paspampres, Pengamanan Hingga Tes Makanan Presiden)
Setiap negara tentunya memiliki protokoler tersendiri untuk melindungi kepala negaranya. Ada yang memilih memberi perhatian ekstra ketat, 24 jam nonstop, tapi ada pula yang biasa-biasa saja. Bahkan salah seorang kepala negara memilih dikawal oleh para wanita dengan syarat-syarat tertentu. (Baca: Mobil Jokowi Antipeluru dan Tahan Ledakan)
Berikut bentuk pengawalan kepala negara lain:
Barack Obama, Amerika Serikat
Barack Obama dan Presiden AS sebelumnya identik dengan US Secret Service--dinas rahasia di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS yang bertugas melindungi keselamatan presiden dan pejabat tinggi Negeri Abang Sam, jika perlu, dengan mengorbankan nyawa mereka sendiri. (Baca: Tetap Blusukan, Jokowi Tolak Diatur Protokol)
Hidup Presiden Obama selalu dikelilingi agen-agen Secret Service. Ia terus ditempel sepanjang jam berputar, 24 jam sehari, tujuh hari sepekan.
Dinas rahasia ini memiliki 4.400 agen yang tersebar di 136 kantor di seluruh Amerika, juga di luar negeri. Anggaran tahunannya mencapai $1.483 juta atau sekitar Rp 13,3 triliun setahun.
Berikutnya, Ahmadinejad mengurangi pengawal pribadi dan para perawan di sekitar Gaddafi...