TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Boy Rafli Amar menyatakan kepolisian sudah mengantongi identitas pihak yang mengajak warga Indonesia bergabung dengan ISIS. "Identitas kami sudah ketahui, akan terus kami pantau perkembangannya," kata Boy saat dihubungi Tempo, Jumat, 1 Agustus 2014.
Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan identifikasi terhadap jenis aksi yang dilakukan kelompok pejuang ISIS tersebut. Menurut Boy, apabila mendapat bukti pelanggaran terhadap hukum, kepolisian segera melakukan tindakan berdasarkan hukum yang berlaku.
"Kami terus pantau dan monitoring. Sesuai tugasnya, kepolisian akan terus melawan tindakan yang akan mengarah pelanggaran hukum," kata Boy. (Baca juga : BNPT Berkoordinasi dengan Mesir Pantau ISIS)
Identitas yang sudah diketahui pihak kepolisian, kata Boy, belum dapat dipublikasikan. Kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi video ajakan bergabung dengan ISIS yang beredar melalui situs YouTube. (Baca juga : Menteri Agama : Muslim Indonesia Jangan Ikut ISIS)
Ihwal penyebaran video tersebut, Polri sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kedua lembaga tersebut bekerja sama untuk menghentikan penyebaran situs dan video yang tidak bermanfaat dan berpotensi memicu perpecahan. (Baca juga : BNPT : ISIS Termasuk Kelompok Teroris)
Dalam video berdurasi delapan menit berjudul "Join the Ranks", seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta warga Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS menjadi khilafah dunia.
AISHA SHAIDRA
Berita Terpopuler:
Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting
Besok 26 SPBU di Jakarta Pusat Hapus Solar Bersubsidi
Ini Jawaban Australia Soal Bocoran Wikileaks
Ini Baterai Isi Ulang Tercepat di Dunia