TEMPO.CO, Jakarta - Daya saing kepariwisataan Indonesia terus membaik. Di antara 139 negara, Indonesia berada di posisi 70, naik empat peringkat dibanding posisi sebelumnya.
"Kita masih unggul di antaranya dalam daya saing harga," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, dalam seminar 'Geo Politik Pariwisata Indonesia dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean 2015'.
Menurut Mari, banyak yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kepariwisataan Indonesia. "Yang tidak terlalu baik adalah infrastruktur pariwisata, transportasi darat, laut, serta udara. Dan tentang kesehatan dan kebersihan," kata Mari. Kawasan Nusa Dua, misalnya, membutuhkan waktu sampai 20 tahun, sehingga menjadi seperti sekarang.(Baca : Bali, Jakarta dan Batam Paling Diminati Wisatawan Asing)
Khusus soal transportasi udara, Mari mengatakan sudah saatnya Indonesia memiliki bandara baru, terutama di Jakarta dan Bali. Dua bandara ini memiliki tingkat kesibukan tinggi.
Salah satu contohnya adalah penerbangan Jakarta-Singapura yang merupakan rute dengan frekuensi terbanyak di dunia. Sedikitnya ada 40 penerbangan per hari. "Tapi bagaimana dengan rute baru. Lufthansa sebenarnya akan membuka rute langsung Frankfurt-Jakarta, tapi mereka belum dapat slot," ujar Mari.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Pemilik Rekening Gendut Jadi Wakapolri
Kisruh Risma-Wisnu, Mega dan Jokowi ke Surabaya
Diperiksa KPK, Anas Kembali Sebut SBY
Kata Ketua MUI Soal Biaya Perjalanan ke Australia