Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wali Kota Ancam Perkarakan Kerabat Keraton Solo  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo berorasi dalam demo menolak kenaikan harga BBM di Balai Kota Surakarta, Selasa (27/3). TEMPO/Ahmad Rafiq
Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo berorasi dalam demo menolak kenaikan harga BBM di Balai Kota Surakarta, Selasa (27/3). TEMPO/Ahmad Rafiq
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meradang ketika dituduh menggunakan surat palsu dari Kementerian Dalam Negeri untuk mendamaikan konflik Keraton Kasunanan Surakarta. Dia menegaskan surat dari Kementerian Dalam Negeri asli dan jelas memintanya memediasi konflik Keraton.

"Kalau ada yang bilang surat yang saya terima dari Kemendagri tidak asli, akan saya laporkan ke pihak berwajib karena sudah mencemarkan nama baik saya," ujarnya kepada wartawan, Rabu, 30 Oktober 2013.

Rudy, begitu Hadi Rudyatmo disapa, menegaskan dengan posisinya sebagai Wali Kota Surakarta, ia tidak akan berani menggunakan surat palsu sebagai dasar memediasi konflik Keraton. Dia mengklaim surat tersebut asli, bahkan ditembuskan oleh Menteri Dalam Negeri ke Presiden. "Masak saya mengundang Kodim dan Polres untuk membahas konflik Keraton berdasar surat palsu. Apa saya sudah gendeng (gila)?" ucapnya dengan nada suara tinggi.

Dia menegaskan punya hak pribadi untuk membela diri. Karena itu, dalam waktu dekat dia akan melaporkan salah seorang kerabat Keraton yang terang-terangan menyebutnya membuat surat palsu. "Saya akan laporkan Edy Wirabhumi. Dia menuduh saya bohong. Ini berarti sudah mencemarkan nama baik saya," katanya. Dia segera berkoordinasi dengan pengacaranya untuk memasukkan laporan ke Kepolisian setempat.

Bahkan, dia akan memprioritaskan soal pencemaran nama baik ketimbang penyelesaian konflik Keraton. "Saya tidak akan memaksa rekonsiliasi dulu. Saya akan selesaikan soal pencemaran nama baik dulu," ucapnya.

Jika kerabat Keraton memang tidak mau didamaikan, dia meminta mereka membuat surat yang ditujukan ke Kemendagri. "Tinggal buat surat ke Kemendagri," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengklaim sejatinya mediasi sudah mendekati titik akhir setelah pertemuan di Balai Kota Surakarta pada awal Oktober lalu. "Kemudian disepakati ada kirab untuk menunjukkan sudah damai. Tapi ternyata kirab tidak disetujui sebagian kerabat Keraton," ucapnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Pangeran Edy Wirabhumi menanggapi santai ancaman Rudy. "Silakan kalau saya mau dilaporkan ke polisi," katanya.

Dia mengklaim mengantongi bukti kuat bahwa Wali Kota Surakarta memang berbohong soal adanya surat untuk melakukan mediasi dari Kemendagri. "Adanya surat untuk berkoordinasi antara Muspida dengan kerabat Keraton. Tidak ada surat untuk mediasi," ujarnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Keributan di Keraton Surakarta, Polisi akan Memediasi Dua Kubu

24 Desember 2022

Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi (kanan) tiba untuk  menghadiri Tasyakuran Resepsi Pernikahan Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 11 Desember 2022. Acara tasyakuran Pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono pada sesi malam hari dihadiri tamu VVIP di antaranya Menteri Kabinet Indonesia Maju, duta besar hingga tokoh nasional. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Keributan di Keraton Surakarta, Polisi akan Memediasi Dua Kubu

Polisi mencoba memediasi konflik antarkeluarga Keraton Surakarta yang belakangan memanas lagi.


Diterpa Konflik, Persiapan Jumenengan Keraton Surakarta Tetap Jalan  

3 Juni 2012

Paku Buwono XIII Hangabehi (baju batik duduk) dan adiknya Paku Buwono XIII (KGPH Panembahan Agung) Tedjowulan (berdiri jaket hitam) menunggu di depan pintu Kori Kamandungan yang terkunci, di Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo, Jateng, Kamis (24/5). ANTARA/Andika Betha
Diterpa Konflik, Persiapan Jumenengan Keraton Surakarta Tetap Jalan  

Jumenengan adalah kewajiban Sinuhun. Jika tidak dilaksanakan, maka Sinuhun akan kena hukuman dari leluhur.


Atasi Konflik, Jokowi Datangi Kasunanan Surakarta

25 Mei 2012

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Atasi Konflik, Jokowi Datangi Kasunanan Surakarta

KGPH Puger mengakui pihaknya meminta pemerintah untuk menfasilitasi mediasi antara kerabat keraton dengan Paku Buwana XIII.


Konflik Keraton Surakarta Dibawa ke Jalur Hukum  

24 Mei 2012

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Konflik Keraton Surakarta Dibawa ke Jalur Hukum  

Satriyo Hadinagoro berdalih larangan untuk masuk ke keraton hanya berlaku pada Tedjowulan yang dianggap sudah melanggar adat.


Usai Rujuk, Raja Surakarta Ditolak Masuk Keraton  

24 Mei 2012

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Usai Rujuk, Raja Surakarta Ditolak Masuk Keraton  

Sinuhun (PB XIII) sudah kami persilakan masuk, kok. Tapi tidak untuk Tedjowulan, kata Satriyo Hadinagoro.


Akhirnya Keraton Surakarta Berdamai  

20 Mei 2012

(kanan ke kiri) Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung Tedjowulan, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII, Kanjeng Raden Ayu Pradapaningsih, Sesepuh Keraton Surakarta Kanjeng Raden Ayu Adipati Sedah Mirah, dan cucu dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta Mooryati Soedibyo dalam tasyakuran dwitunggal kepemimpinan Keraton Surakarta di kediaman Mooryati Soedibyo, Jakarta, Minggu (20/5). ANTARA/Rosa Panggabean
Akhirnya Keraton Surakarta Berdamai  

Dengan keikhlasan dan kebesaran jiwa pula, kangmas SISKS Pakubuwono XIII bersedia saya dampingi sebagai dwitunggal," kata Tedjowulan


Rujuknya Keraton Surakarta Bisa Tarik Pelancong  

20 Mei 2012

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta mengarak gunungan wadon (depan) dan gunungan lanang menuju Masjid Gedhe dalam upacara Grebeg Besar (7/11). Gunungan wadon dan lanang yang terbuat dari beragan sayuran, dan hasil bumi diarak dari dalam Keraton kasunan menuju Masjid Gedhe tersebut sebagai bentuk sedekah Keraton kepada rakyat. TEMPO/Andry Prasetyo
Rujuknya Keraton Surakarta Bisa Tarik Pelancong  

Jika semula energi dihabiskan untuk konflik, saat ini sudah bisa digunakan untuk memperbaiki keraton.


Tedjowulan Resmi Tanggalkan Gelar Pakubuwana XIII  

18 Mei 2012

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Tempo/Andry Prasetyo
Tedjowulan Resmi Tanggalkan Gelar Pakubuwana XIII  

Penanggalan gelar dan jabatan merupakan upaya rekonsiliasi konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta.


Raja Kembar Surakarta Segera Berakhir  

10 Mei 2012

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Tempo/Andry Prasetyo
Raja Kembar Surakarta Segera Berakhir  

Pakubuwana XIII Tedjowulan menyatakan kesiapannya untuk melakukan rekonsiliasi.


250 Tahun Pura Mangkunegaran

25 Februari 2007

250 Tahun Pura Mangkunegaran

Pura Mangkunegaran Solo menggelar peringatan 250 tahun berdirinya kerajaan Mangkunegaran. Rangkaian peringatan yang didirikan Pangeran Sambernyawa itu akan berlangsung hingga Agustus mendatang. Sabtu (24/2) malam, rangkaian peringatan itu diawali dengan tasyakuran dan wilujengan di Pendapa Pura Mangkunegaran yang kondisinya tengah mengenaskan.