Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konflik Keraton Surakarta Dibawa ke Jalur Hukum  

image-gnews
KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Konflik internal yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta akhirnya bermuara ke kepolisian. Paku Buwana XIII Hangabehi melaporkan Kanjeng Pangeran Satriyo Hadinagoro, adik iparnya, ke polisi lantaran tidak memperbolehkan dirinya masuk ke dalam keraton.

“Perwakilan dari Sinuhun (PB XIII) telah membuat laporan ke polisi,” kata adik Paku Buwana XIII, GPH Suryo Wicaksono. Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh sejumlah kerabat keraton merupakan sebuah pelanggaran hukum. Sebab, seharusnya raja memiliki hak penuh untuk masuk ke dalam keraton yang merupakan kediamannya.

Dirinya mengaku telah memerintahkan tim advokasinya untuk membuat laporan ke kepolisian. “Pembuatan laporan itu juga telah mendapat izin secara langsung dari Sinuhun,” katanya. Dia berharap kepolisian menindak tegas kerabat keraton yang menutup pintu keraton untuk raja tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta, Komisaris Besar Asdjimain, membenarkan adanya laporan itu. “Laporan itu akan kami proses,” katanya. Dia juga menyebut bahwa raja memiliki kekuasaan untuk masuk keraton yang merupakan tempat kediamannya.

Sedangkan terlapor, Satriyo Hadinagoro, membantah dirinya melarang PB XIII masuk ke dalam keraton. Dia mengakui pihaknya telah memerintahkan penutupan pintu utama keraton. “Tapi Paku Buwana XIII masih boleh masuk,” katanya.

Pihaknya berdalih jika larangan untuk masuk itu hanya berlaku pada Tedjowulan, yang saat itu datang bersama PB XIII. “Dia sudah melanggar adat, sehingga tidak boleh masuk keraton,” kata Satriyo. Menurutnya, Tedjowulan baru bisa masuk keraton jika sudah mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan dewan adat.

Konflik internal di Keraton Kasunanan Surakarta yang berbuntut ke masalah hukum ini bermula saat sejumlah kerabat keraton terlibat adu mulut dan adu dorong di depan pintu utama keraton, siang tadi. Gara-garanya, Paku Buwana XIII tidak diperkenankan masuk dalam keraton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu PB XIII datang ke keraton bersama Tedjowulan dan rombongannya setelah menyelesaikan proses rekonsiliasi di Balai Kota Surakarta. Sesampai di keraton, ternyata pintu utama tertutup rapat. Salah satu adik iparnya, Kanjeng Pangeran Satriyo Hadinagoro, melarang rombongan itu masuk.

Akibatnya, percekcokan antarkerabat pecah di muka umum. Satriyo terlibat adu mulut dan saling umpat dengan para pengiring PB XIII. Beberapa kali mereka juga terlihat saling dorong. Sementara itu, PB XIII yang terlihat menahan emosi memilih duduk di kursi. Upaya mediasi yang dilakukan oleh kepolisian tidak membuahkan hasil.

Akhirnya, PB XIII bersama Tedjowulan baru berhasil masuk keraton dengan cara "menyusup" lewat pintu samping. Dia masuk dengan mendapat pengawalan langsung dari Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta serta Komandan Distrik Militer Surakarta.

Salah satu adik PB XIII, GPH Suryo Wicaksono, menganggap pelarangan itu sudah keterlaluan. “Tidak masuk akal kalau raja dilarang masuk rumahnya sendiri,” kata Wicaksono. Menurutnya, hingga saat ini raja memiliki kekuasaan tertinggi di dalam keraton.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Keributan di Keraton Surakarta, Polisi akan Memediasi Dua Kubu

24 Desember 2022

Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi (kanan) tiba untuk  menghadiri Tasyakuran Resepsi Pernikahan Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 11 Desember 2022. Acara tasyakuran Pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono pada sesi malam hari dihadiri tamu VVIP di antaranya Menteri Kabinet Indonesia Maju, duta besar hingga tokoh nasional. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Keributan di Keraton Surakarta, Polisi akan Memediasi Dua Kubu

Polisi mencoba memediasi konflik antarkeluarga Keraton Surakarta yang belakangan memanas lagi.


Wali Kota Ancam Perkarakan Kerabat Keraton Solo  

30 Oktober 2013

Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo berorasi dalam demo menolak kenaikan harga BBM di Balai Kota Surakarta, Selasa (27/3). TEMPO/Ahmad Rafiq
Wali Kota Ancam Perkarakan Kerabat Keraton Solo  

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meradang ketika dituduh menggunakan surat palsu untuk mendamaikan konflik Keraton Solo.


Diterpa Konflik, Persiapan Jumenengan Keraton Surakarta Tetap Jalan  

3 Juni 2012

Paku Buwono XIII Hangabehi (baju batik duduk) dan adiknya Paku Buwono XIII (KGPH Panembahan Agung) Tedjowulan (berdiri jaket hitam) menunggu di depan pintu Kori Kamandungan yang terkunci, di Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo, Jateng, Kamis (24/5). ANTARA/Andika Betha
Diterpa Konflik, Persiapan Jumenengan Keraton Surakarta Tetap Jalan  

Jumenengan adalah kewajiban Sinuhun. Jika tidak dilaksanakan, maka Sinuhun akan kena hukuman dari leluhur.


Atasi Konflik, Jokowi Datangi Kasunanan Surakarta

25 Mei 2012

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Atasi Konflik, Jokowi Datangi Kasunanan Surakarta

KGPH Puger mengakui pihaknya meminta pemerintah untuk menfasilitasi mediasi antara kerabat keraton dengan Paku Buwana XIII.


Usai Rujuk, Raja Surakarta Ditolak Masuk Keraton  

24 Mei 2012

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Usai Rujuk, Raja Surakarta Ditolak Masuk Keraton  

Sinuhun (PB XIII) sudah kami persilakan masuk, kok. Tapi tidak untuk Tedjowulan, kata Satriyo Hadinagoro.


Akhirnya Keraton Surakarta Berdamai  

20 Mei 2012

(kanan ke kiri) Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung Tedjowulan, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII, Kanjeng Raden Ayu Pradapaningsih, Sesepuh Keraton Surakarta Kanjeng Raden Ayu Adipati Sedah Mirah, dan cucu dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta Mooryati Soedibyo dalam tasyakuran dwitunggal kepemimpinan Keraton Surakarta di kediaman Mooryati Soedibyo, Jakarta, Minggu (20/5). ANTARA/Rosa Panggabean
Akhirnya Keraton Surakarta Berdamai  

Dengan keikhlasan dan kebesaran jiwa pula, kangmas SISKS Pakubuwono XIII bersedia saya dampingi sebagai dwitunggal," kata Tedjowulan


Rujuknya Keraton Surakarta Bisa Tarik Pelancong  

20 Mei 2012

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta mengarak gunungan wadon (depan) dan gunungan lanang menuju Masjid Gedhe dalam upacara Grebeg Besar (7/11). Gunungan wadon dan lanang yang terbuat dari beragan sayuran, dan hasil bumi diarak dari dalam Keraton kasunan menuju Masjid Gedhe tersebut sebagai bentuk sedekah Keraton kepada rakyat. TEMPO/Andry Prasetyo
Rujuknya Keraton Surakarta Bisa Tarik Pelancong  

Jika semula energi dihabiskan untuk konflik, saat ini sudah bisa digunakan untuk memperbaiki keraton.


Tedjowulan Resmi Tanggalkan Gelar Pakubuwana XIII  

18 Mei 2012

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Tempo/Andry Prasetyo
Tedjowulan Resmi Tanggalkan Gelar Pakubuwana XIII  

Penanggalan gelar dan jabatan merupakan upaya rekonsiliasi konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta.


Raja Kembar Surakarta Segera Berakhir  

10 Mei 2012

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Tempo/Andry Prasetyo
Raja Kembar Surakarta Segera Berakhir  

Pakubuwana XIII Tedjowulan menyatakan kesiapannya untuk melakukan rekonsiliasi.


250 Tahun Pura Mangkunegaran

25 Februari 2007

250 Tahun Pura Mangkunegaran

Pura Mangkunegaran Solo menggelar peringatan 250 tahun berdirinya kerajaan Mangkunegaran. Rangkaian peringatan yang didirikan Pangeran Sambernyawa itu akan berlangsung hingga Agustus mendatang. Sabtu (24/2) malam, rangkaian peringatan itu diawali dengan tasyakuran dan wilujengan di Pendapa Pura Mangkunegaran yang kondisinya tengah mengenaskan.