TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Effendi Gazali termasuk salah satu dari 17 anggota Komite Konvensi Parta Demokrat. Effendi mengklaim kesediaannya menjadi anggota Komite Konvensi semata-mata dilandasi kepentingan ilmiah.
“Saya dosen komunikasi politik dan hanya dari kalangan independen yang bisa memastikan bahwa proses konvensi nantinya akan berjalan secara ilmiah,” kata Efendi saat dihubungi Tempo Senin, 12 Agustus 2013.
Selain kepentingan ilmiah, dia mengatakan kesediaannya menjadi anggota Komite juga karena dia menilai konvensi yang pernah dilakukan sebelumnya—seperti dilakukan Partai Golkar menjelang pemilu 2004--belum sesuai dan perlu perbaikan sistem.
Dia mengatakan dalam konvensi yang ideal, penunjukan calon presiden tidak dilakukan oleh ketua umum melainkan melalui metode survei. “Keberadaan komite dalam konvensi digunakan dalam proses rekrutmen, yang menentukan adalah survei publik.”
FAIZ NASHRILLAH
Terhangat:
Arus Balik Lebaran | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie
Baca juga:
5 Isi SMS yang Paling Buruk
Bang Ucu Datang, Penjagalan Tenabang Dibongkar
Sisca Yofie Mengaku Punya Butik
Kasus Hercules Dikaitkan ke Rekening Gendut Polisi