TEMPO.CO, Bandung-Dinas Pendidikan Kota Bandung mewaspadai buku-buku pelajaran dan bacaan di perpustakaan yang isinya tidak layak untuk siswa hingga berbau pornografi. Kepala Bidang TK dan SD Ende Muttaqien mengatakan, sekolah sejauh ini sudah menyisir buku di perpustakaan terbitan 2011-2012. "Sudah ada 9 atau 10 judul buku yang ditarik karena tidak layak," katanya kepada Tempo, Kamis, 11 Juli 2013.
Terkait temuan buku bermuatan pornografi di Bogor baru-baru ini, Ende mengatakan buku itu harus dicegah peredarannya di sekolah dasar Bandung. (Lihat: Pelajaran 'Porno' Anak Gembala dan Induk Srigala) Karena itu, Ende meminta guru dan sekolah untuk berhati-hati dan memperhatikan isi buku jika ada tawaran dari penerbit. "Cocokkan dulu judulnya dengan yang ada di Pusat Perbukuan," katanya.
Ende mengatakan, pengadaan buku di sekolah merupakan pengadaan dari pusat atau pemerintah, atau bisa juga dilakukan oleh sekolah sendiri dengan memakai dana bantuan operasional sekolah (BOS). "Kami sendiri tidak bisa menjamin semua buku aman dibaca anak sekolah, jadi sebelum dipakai belajar, guru sudah harus memeriksa isi bukunya," katanya.
Sementara itu, ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Barat Anwarudin mengatakan, CV Graphia Buana bukan anggota organisasinya. "Tidak ada nama CV itu, Graphia bukan anggota IKAPI Jabar," ujarnya. Soal bagaimana isi buku berbau porno itu bisa lolos di buku anak sekolah, Anwarudin mengaku tidak tahu. "Kalau ada penerbit yang salah, bisa dilaporkan sesuai jalur hukum," katanya.
ANWAR SISWADI
Topik Terhangat:
Ramadan| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh
Baca juga:
Dinas Pendidikan Kota Batu Menarik LKS Cabul
Sejarawan: Kisah Bang Maman Bunuh Karakter Betawi
Orang Tua Cemas Efek Istilah ‘Istri Simpanan’ di Kisah Bang Maman
Guru Beralasan Kisah Bang Maman Itu Cerita Rakyat