TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan ciri-ciri pelaku bom bunuh diri di Poso, Sulawesi Tengah, adalah memiliki tahi lalat berambut di dada kiri dan tangan kiri depan, memiliki bekas jahitan pada lengan bawah kiri, berambut lurus, dan berkulit sawo matang. Pria yang belum diketahui namanya ini diperkirakan berusia antara 30 hingga 40 tahun dengan tinggi sekitar 170 sentimeter.
Identitas pelaku bom bunuh diri belum jelas. Tim Disaster Victim Identification dan Pusat Labolatorium dan Forensik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri masih melakukan identifikasi. Tim telah mengambil sampel DNA. "Kalau ada keluarga atau yang mengenali pelaku, diharapkan untuk diambil DNA agar dicocokkan," ujar Boy, dalam keterangan pers di Markas Besar Kepolisian RI, Selasa 4 Juni 2013.
Juga belum bisa dipaastikan keterkaitan aksi bom bunuh diri itu dengan kelompok Santoso. "Hingga kini itu masih dugaan, belum pasti," kata Boy.
Markas Besar Kepolisian, Boy menambahkan, masih mengejar seorang buron bernama Basri, seangkatan dengan Santoso. Tetapi polisi belum bisa memastikan Mr.X pelaku bom poso adalah Basri atau buronan lain. "Kami menghimbau masyarakat untuk membantu," kata Boy sambil memegang foto pelaku.
Basri adalah terpidana teroris yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Boy mengatakan Basri pernah beraksi di Poso dalam kurun 2003-2005. "Terkait peristiwa mutilasi," ujar dia.
Baca Juga:
Sebelumnya, seorang pria yang diduga berumur 33 tahun menerobos masuk ke Markas Polisi Resor Poso, kemudian meledakkan dirinya dengan menggunakan bom yang berdaya ledak tinggi, sekitar pukul 08.05 Wita, Senin, 3 Mei 2013. Dalam peristiwa tersebut tidak ada polisi setempat yang menjadi korban.
Peristiwa terjadi saat polisi menggelar apel pagi. Tiba-tiba seorang pria mengendarai motor bebek menerobos masuk ke dalam markas dan melewati pos penjagaan. Polisi jaga sempat berusaha memberhentikannya. Namun, pria yang kini belum dikenal tersebut tetap menerobos. Tidak berselang lama, terdengar ledakan keras berdaya ledak tinggi.
MUHAMAD RIZKI | AMAR BURASE
Berita Terkait:
Poso Jadi Basis Teroris Al-Qaeda