TEMPO.CO, Yangerang - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengatakan oknum Polisi Sektor Sepatan, Tangerang, sering menerima amplop dari Yuki Irawan, bos pabrik panci yang menjadi tersangka penyekapan buruh. Kejadian itu diperoleh Kontras dari saksi yang melihat langsung kejadian ini.
"Saksi melihat pada tanggal 26 April 2013, jauh sebelum penggerebekan, saat itu saksi bersama korban dan petugas Polsek Sepatan mendatangi rumah Yuki," kata anggota Kontras, Syamsul Munir, kepada Tempo, Senin, 6 Mei 2013, di kantornya, jalan Borobudur, Jakarta Pusat.
Menurut saksi, proses pemberian amplop ini terjadi secara terang-terangan. Warga sekitar lokasi dan sejumlah korban pun sering melihat mobil patroli Polsek Sepatan bertamu di rumah Yuki.
Menurut informasi yang diperoleh Syamsul, Kapolsek Sepatan sempat gerah dengan perbuatan anak buahnya. Kapolsek, kata dia, sering menegur oknum yang sering bertamu di rumah Yuki.
Syamsul menduga pemberian amplop ditambah seringnya oknum polisi bertamu di rumah Yuki adalah bentuk upaya suap. Dia pun meminta Polres Kota Tangerang dan Polda Metro Jaya untuk mengusut tuntas dugaan suap ini. "Jangan sampai penegak hukum ikut-ikutan dalam kasus ini."
Kepolisian Resor Kota Tangerang menggerebek CV Cahaya Logam, produsen aluminium balok dan panci, Jumat, 3 Mei 2013. Berada di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Sepatan, pabrik ini milik Yuki Irawan. Di pabrik yang sudah operasi selama 1,5 tahun itu, polisi menemukan 25 buruh yang disekap. Sebagian besar dari mereka berpakaian kumal, menderita penyakit kulit, dan kelopak mata gelap.
INDRA WIJAYA
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Istri Gus Dur Minta Segel Masjid Ahmadiyah Dibuka
Duit Ahmad Fathanah Mengalir ke Artis
Ayu Azhari Bisa Terjerat Kasus Pencucian Uang
Dagelan Hukum Susno Duadji