TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu, meminta dipindah dari rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi ke Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur. Amran beralasan kerabat yang mengunjunginya sering diejek para pendukung pengusaha Siti Hartati Murdaya saat jam besuk.
"Para pendukung Hartati sering melontarkan ejekan seperti 'pemeras' dan 'bupati preman'," kata Amran kepada majelis hakim, seusai pembacaan putusan sela di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 5 November 2012.
Amran menambahkan, jam besuk yang sama dengan Hartati membuat para pembesuknya disingkirkan. Sebab, jumlah pembesuk Amran kalah dengan jumlah pembesuk Hartati yang mencapai ratusan. Terlebih, kata Amran, saat Hartati dibesuk oleh Forum Betawi Rempug. "Itu menyebabkan tekanan fisik kepada kami," kata Amran.
Selain itu, Amran juga beralasan penanganan medis di rutan KPK kurang memadai karena dokter hanya ada pada jam kerja. Alhasil, saat dia sakit pada Sabtu, tak ada dokter KPK yang mengurusnya. "Saya pingsan dan dibawa ke Rumah Sakit Polri," katanya. Sedangkan di rutan Cipinang ada dokter siaga 24 jam.
Amran juga beralasan empat anaknya terancam dikeluarkan dari sekolah karena sering bolos menengok ayahnya. Menurut Amran, jam besuk yang diberikan oleh KPK hanya setiap Kamis pukul 10.00-12.00. Amran mengaku sudah meminta KPK untuk mengubah jam besuk itu menjadi Sabtu saat anak-anaknya libur. Namun, kata Amran, permintaan ini tak direstui KPK. "Kalau di Cipinang kan jam besuknya bisa hari Sabtu," ujarnya.
Menanggapi permintaan itu, jaksa penuntut KPK mengatakan ruang tahanan Amran dan Hartati tidak dalam satu lokasi. "Setahu kami terdakwa (Amran) ditahan di lantai 9, sementara Hartati di bawah. Jam besuk keduanya pun berbeda," kata jaksa. Tapi jaksa berjanji akan melaporkan hal tersebut ke kepala rutan KPK.
Hakim Ketua Gusrizal mengatakan akan mempertimbangkan permintaan Amran. "Kami akan mendengar dulu perkembangan dari penuntut umum," kata Gusrizal.
NUR ALFIYAH
Berita terpopuler lainnya:
Ke DPR, Dahlan: Saya Bawa Nyawa Saya
Kata Rhoma Irama Soal Dukungan Jadi Capres
''Andi dan Anas Akan Mundur Sendiri''
Jokowi, Taman Suropati, dan Twinkle Little Star
Pembunuh Janda Cantik Thiolina: Tukang Bangunan
Wonder Girls Buka-bukaan Tentang Kejadian Memalukan