TEMPO.CO, Balikpapan -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menarik buku pelajaran khusus Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang beredar di lingkungan sekolah dasar setempat. Materi buku ini dianggap terlalu vulgar saat mengenalkan alat reproduksi manusia pada anak-anak di bawah umur.
"Hasil rapat Dewan Pendidikan Kaltim yang diketuai Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy pada beberapa waktu lalu memerintahkan Dinas Pendidikan Kaltim menarik buku karena dianggap berbau porno di seluruh kota dan kabupaten," kata Direktur Kaltim Education Wacth (KEW), Edy Yudohanda, Selasa, 25 September 2012.
Menurut dia, buku tersebut sudah terlanjur beredar sejak sebulan lalu. Bahkan, kata Edy, khusus di Kota Balikpapan, buku tersebut dijual bukan gratis, tapi dijual Rp 9 ribu.
Beredarnya buku tersebut hingga ke tangan murid SD, kata Edy, sebenarnya bukan kesalahan Dinas Pendidikan di Kaltim. "Itu murni kesalahan Dinas Pendidikan Pusat," katanya. "Apakah sudah melalui kajian dulu sebelum diedarkan? Layak dan pantaskah untuk siswa SD?"
Edy menambahkan, buku tersebut berisi pelajaran tentang anatomi tubuh manusia sehingga menjelaskan alat reproduksi. Seharusnya, kata Edy, buku itu tidak beredar untuk siswa SD.
"Itu, kan, seperti buku Biologi, jadi memang semuanya transparan, termasuk alat reproduksi manusia juga dijelaskan secara transparan. Harusnya bukan untuk siswa SD, mungkin SMP atau SMA lebih tepat," katanya.
Ditariknya buku tersebut kata Edy, tentu akan merugikan orang tua siswa yang terlanjur membeli buku. Meskipun demikian, Dinas Pendidikan Kota Balikpapan menyebutkan buku tersebut tidak dijual, tapi dibagikan gratis karena menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Edy mengatakan dia akan mengawasi penarikan buku hingga tuntas. Karena, kata Edy, buku itu bukan saja merugikan orang tua siswa, tapi juga ada kesalahan kurikulum dan sistem pendidikan di Indonesia.
Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Sri Wahyuni, mengatakan dia sudah memerintahkan penarikan buku tersebut. Ia menjelaskan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan menarik buku karena memang dinilai tidak pantas. "Saya sudah tandatangani surat penarikan buku itu hari ini, sudah langsung diedarkan ke sekolah," ujarnya.
Ia menjelaskan, buku pelajaran tersebut tidak tepat menjadi bahan pelajaran setelah Pemkot Balikpapan mendapat rekomendasi dari Tim Pengawas Bahasa Indonesia Dinas Pendidikan Kota Balikpapan. "Tim itu kemudian merekomendasikan agar buku itu ditarik karena tidak layak dan tidak pantas bagi anak SD," katanya.
Sri mengatakan buku tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan Nasional yang dibeli sekolah melalui dana BOS. "Buku itu dari Kemendiknas, katanya tidak masuk pornografi. Tapi justru setelah dikaji oleh tim justru katanya berbau pornografi, makanya kita tarik," katanya.
Kepala SD Negeri 017 Kota Balikpapan, Hj Noor Masitah, mengakui buku itu sudah beredar di siswa sejak beberapa minggu lalu. Buku itu dibeli sekolah melalui dana BOS. "Itu untuk kelas 5 saja. Jumlahnya 30 buku untuk 30 siswa," katanya.
SG WIBISONO
Berita lain:
Buku Berbau Pornografi Beredar di SD
Buntut Buku Porno, Dewan Ancam Boikot Anggaran Pendidikan
Tak Hanya Bang Maman, Masih Ada Juragan Boing
Tak Semua Sekolah Ada Bang Maman dan Istri Simpanan
Soal Bang Maman, Pemerintah Dinilai Lempar Tanggung Jawab
Bang Maman dari Kalipasir Bagian dari Kurikulum