TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta, Edy Suandi Hamid, mengatakan kuota Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) untuk perguruan tinggi swasta bisa terpenuhi. "Asalkan prosedurnya tidak berbelit," kata Edi kepada Tempo melalui perbincangan lewat telepon, Senin, 10 September 2012.
Rektor Universitas Islam Indonesia ini mengatakan sejak satu bulan yang lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah memberitahukan universitas swasta bahwa beasiswa itu bisa dimanfaatkan dan diserap perguruan tinggi swasta. Kuota yang diberikan bagi perguruan tinggi swasta adalah sebanyak 2.000 mahasiswa.
"Kesempatan memberikan beasiswa bagi swasta bagus, supaya beasiswa ini bisa dimanfaatkan bagi yang membutuhkan," ujar Edy. Ia mengatakan selama ini masyarakat memandang mahasiswa yang berkuliah di universitas swasta adalah mereka yang mampu. Padahal, menurut Edy, banyak juga mahasiswa tidak mampu di universitas swasta yang membutuhkan bantuan biaya pendidikan.
Untuk Universitas Islam Indonesia, dia menambahkan, sejumlah mahasiswa telah menerima beasiswa ini. Edy mengatakan, program studi yang berakreditasi A bisa memanfaatkan program Bidikmisi. Menurut Edy, kesulitan mungkin dialami universitas di luar Jawa yang program studinya belum berakreditasi A.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Illah Sailah, mengatakan Bidikmisi bagi perguruan tinggi swasta tidak harus bagi mahasiswa baru. "Perguruan tinggi swasta yang ditunjuk bisa memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang masuk kalau mereka miskin dan berprestasi," kata Illah. Illah mengatakan, Rabu pekan lalu hal ini telah dijelaskan kepada Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah 1 sampai dengan 12.
Tahun ini, kuota Bidikmisi adalah sebanyak 40 ribu mahasiswa. Namun, dari jumlah itu, belum semuanya terserap. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan per Mei 2012, baru sekitar 15.300 calon mahasiswa yang menerima beasiswa. Beberapa mahasiswa gagal menerima beasiswa karena tidak lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
GADI MAKITAN
Terpopuler:
Munir dan Mobil Toyota Mark Putih Kesayangannya
Golkar Diminta Tidak Tersandera Bisnis Bakrie
Publik Anggap Studi Banding DPR Omong Kosong
Anggota DPR Tertangkap Basah Berwisata di Denmark
Munir Boyong Ayam Jago dari Sukabumi ke Jakarta
Setelah Munir Meninggal, Ikan Kesayangannya Nyusul