TEMPO.CO, Jakarta - Meski Ali Azhar Akbar menulis buku Lumpur Lapindo File : Konspirasi SBY – Bakrie. Namun banyak aktivis lembaga swadaya masyarakat dan korban Lapindo di Porong tak mengenalnya. "Kami tahu dia tapi tidak mengenalnya terlalu dekat," kata pendamping korban lumpur Lapindo, Paring Waluyo Utomo, Selasa, 26 Juni 2012.
Direktur Indopetra Publishing, penerbit buku Lumpur Lapindo File : Konspirasi SBY - Bakrie, menduga Ali hilang. Kecurigaan ini muncul karena pihak penerbit kehilangan kontak sejak lima hari lalu. Seharusnya Ali menjadi pembicara pada acara bedah buku itu di ITB Jumat pekan lalu.
Tjuk K Sukiadi mengatakan Ali Azhar Akbar sebagai anak muda yang gigih memperjuangan kebenaran. Tjuk mengenal Ali ketika sama-sama aktif memantau semburan lumpur Lapindo sejak 2006. ”Bagi kami yang tua-tua, dia anak muda yang kami anggap layak bergabung bersama kami di GMLL,” ujarnya.
Tjuk pernah mencoba mengontak Ali, Jum’at. 22 Juni 2012. Saat itu sekitar pukul 08.30 kala Tjuk sudah berada di Bandara Juanda untuk terbang ke Bandung menghadiri acara bedah buku. Namun tidak ada nada apa pun dari telepon seluler Ali. Setiba di Bandung Tjuk tak bertemu Ali.
Pertemuan terakhir antara Tjuk dengan Ali adalah Jum’at, 15 Juni 2012, yakni di kantor Mahkamah Konstitusi. Tjuk belum bisa memastikan ihwal penyebab raibnya Ali. ”Risiko dari sebuah perjuangan itu bisa macam-macam, termasuk diteror, diculik,” kata dia.
DINI MAWUNTYAS | JALIL HAKIM
Berita Lainnya
Kontras Selidiki Raibnya Penulis Buku Skandal Lapindo
Kampanye, Mobil Dinas Jokowi Dikandangkan
Mesin Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Fokker
Antrean Kendaraan di Pelabuhan Ketapang Capai 5 Km