TEMPO Interaktif, Tuban - Sebuah bom ringan meledak di rumah milik Abdul Gofur, 49 tahun, warga Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Senin, 19 Maret 2012 pagi. Berdasarkan dugaan awal polisi, bom yang meledak itu kemungkinan berdaya ledak rendah.
Bom meledak di tepat di belakang rumah Gofur. Akibatnya, Gofur dan istrinya, mengalami luka-luka. Zairoh, 49 tahun, istri Gofur, mengalami luka parah pada kaki sebelah kiri akibat ledakan itu. Sedangkan Gofur mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya. Kedua korban sekarang masih di rawat di Rumah Sakit Umum Koesma Tuban.
Hingga kini aparat keamanan masih melakukan penyelidikan di rumah korban. Rumah bercat biru muda dan tua itu sampai sekarang masih dipasangi garis polisi. Ratusan warga juga tampak melihat aktivitas aparat keamanan yang sedang melakukan olah tempat kejadian perkara.
Aparat keamanan yang mengamankan lokasi ledakan terdiri dari Brimob Bojonegoro, Densus 88. Juga tampak sekitar 100 polisi yang berjaga dalam jarak sekitar 500 meter dari lokasi ledakan. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Hadiatmoko juga menyempatkan melihat lokasi meledaknya bom tadi pagi.
Menurut Wakil Komandan Kompi Brimob Bojonegero Inspektur Satu Edi Suyono, mengenai jenis bom yang meledak, sampai sekarang masih dalam pemeriksaan Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. "Dilihat dari jenis ledakan, kemungkinan berdaya ledak rendah," kata dia. Tetapi polisi belum bisa memastikan jenis racikan dari bom yang meledak itu.
Polres Tuban dan Kepolisian Sektor Bangilan hingga saat ini masih melakukan pengamanan hingga dipastikan kondisi di sekitar tempat kejadian perkara aman. Mengenai motif dari ledakan ini, kata Edi Suyono, akan diumumkan setelah hasil penyelidikan selesai.
SUJATMIKO