Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Media Dinilai Tak Konsisten Mengawal Kasus Korupsi  

image-gnews
Terdakwa kasus Korupsi Gayus Halomoan Partahanan Tambunan  di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (20/2). TEMPO/Amston Probel
Terdakwa kasus Korupsi Gayus Halomoan Partahanan Tambunan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (20/2). TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat media dari Lembaga Studi Pers dan Pembangunan, Ignatius Haryanto, menilai media massa masih tidak konsisten dalam mengawal kasus korupsi. Media disebut Ignatius hampir tidak pernah mengawal pengusutan kasus korupsi hingga benar-benar tuntas. “Memang bukan tugas media, tapi media harusnya mengawal kasus korupsi tersebut,” kata Ignatius dalam diskusi di Jakarta, Rabu, 29 Februari 2012.

Dalam laporan yang disampaikan tim peneliti dari Bank Dunia, terungkap bahwa media di Indonesia lebih tertarik pada isu-isu yang terkait dengan skandal korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Selain itu, masalah politis juga lebih disukai oleh media massa meski substansi beritanya adalah soal program pelayanan masyarakat, seperti BLT, Jamkesmas, dan Raskin.

Ignatius melanjutkan, isu-isu korupsi yang diangkat oleh media bukan berdasarkan temuan atau upaya dari media itu sendiri. Laporan yang terdapat dalam media tersebut disebut Ignatius lebih banyak berasal dari laporan atau temuan yang disampaikan oleh masyarakat atau LSM antikorupsi. “Bukan upaya dari media lokal tersebut,” kata Ignatius.

Ignatius juga menyoroti media-media lokal yang belum mengoptimalkan perannya sebagai anjing penjaga. Hal itu karena media lokal dianggap masih belum konsisten dalam mengawal penuntasan sebuah kasus. “Media juga terlalu berfokus pada ucapan pejabat atau elite politik dalam masalah korupsi,” kata Ignatius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, kata Ignatius, media saat ini sudah berperan untuk menekan pejabat publik dalam memperbaiki kinerja mereka. Tetapi tekanan itu juga dikatakan Ignatius masih sering mendapatkan hambatan karena kultur birokrasi Indonesia yang tertutup. “Sehingga ada upaya dari pihak birokrasi untuk memutus pemberitaan soal korupsi,” kata Ignatius.

Karena itulah, kata Ignatius, media harus lebih memperhatikan penuntasan kasus-kasus korupsi yang terjadi saat ini. Sebagai anjing penjaga, media juga harusnya mengawal penuntasan kasus tersebut hingga benar-benar tuntas. “Media harus mengawal penuntasan kasus korupsi itu,” katanya.

DIMAS SIREGAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

10 Berita Global dan Domistik yang Dicermati Investor

27 Januari 2017

Seorang pialang memantau pergerakan saham pada layar monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, 8 April 2016. TEMPO/Tony Hartawan
10 Berita Global dan Domistik yang Dicermati Investor

Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari
ini, pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar
negeri.


AJI: Fenomena Fake News Makin Memprihatinkan  

23 Desember 2016

Pemimpin Redaksi majalah Tempo, Arif Zulkifli (2kanan), bersama Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Yadi Hendriana (kanan), ketua umum AJI Indonesia, Suwarjono dan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Pers, Nawawi Bahruddin (kiri), beri pernyataan sikap bersama di Gedung Dewan Pers, Jakarta, 5 Maret 2015. TEMPO/Imam Sukamto
AJI: Fenomena Fake News Makin Memprihatinkan  

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surwajono mengatakan fenomena fake news atau berita palsu di Indonesia semakin memprihatinkan.


Berita-berita yang Jadi Sorotan Pebisnis

18 November 2016

PT Antaboga Deltasekuritas Indonesia. TEMPO/ Puspa Perwitasari
Berita-berita yang Jadi Sorotan Pebisnis

Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri


Jokowi Sering Sedih Baca Bagian Berita Ini di Situs Online  

19 September 2016

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo saat mengunjungi Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, 17 September 2016. Presiden mengkampanyekan program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi Balita dan anak usia sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Jokowi Sering Sedih Baca Bagian Berita Ini di Situs Online  

Presiden Joko Widodo mengaku memiliki kebiasaan khusus ketika membaca berita-berita di situs online.


Dewan Pers: Penyandang Disabilitas Punya Hak untuk Memilih

13 Agustus 2016

Puluhan orang penyandang disabilitas mengikuti acara sosialisasi dan simulasi Pemilu untuk pemilih disabilitas, di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (4/4). TEMPO/Imam Sukamto
Dewan Pers: Penyandang Disabilitas Punya Hak untuk Memilih

Pemberitaan pemilu umumnya hanya seputar pasangan siapa yang akan bersaing atau partai mana saling berkoalisi. Padahal pemilu bukan hanya soal politik.


Fadli Zon: Jokowi Lupa Dibantu Media Jadi Presiden  

15 Agustus 2015

Politikus Gerindra, Fadli Zon, memberikan keterangan kepada media usai menggelar pertemuan tertutup di Bakrie Tower, Jakarta, 29 Januari 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Fadli Zon: Jokowi Lupa Dibantu Media Jadi Presiden  

Fadli Zon mengingatkan, Jokowi adalah sosok yang dibesarkan media. "Bukannya dia jadi presiden karena media?" ujar Fadli Zon.


Desakralisasi Otoritas Media

21 Agustus 2014

Desakralisasi Otoritas Media

Satu hal yang patut disyukuri pasca-kampanye pemilu presiden lalu adalah literasi media. Pertarungan dua poros politik yang melibatkan peran media secara tidak langsung mengajak publik memahami bahwa media bukanlah produsen informasi yang bebas nilai.


Direktur BBC Mundur  

11 November 2012

George Entwistle. guardian.co.uk
Direktur BBC Mundur  

George Entwistle terpaksa mundur karena pemberitaan tak berimbang mengenai tuduhan pelecehan anak yang diduga dilakukan teman dekat Thatcher.


Diberitakan Sebagai Pelacur, Gadis Ini Bunuh Diri  

17 September 2012

Ilustrasi Gantung Diri
Diberitakan Sebagai Pelacur, Gadis Ini Bunuh Diri  

Sebelum bunuh diri, gadis itu menulis surat kepada ayahnya yang berisi permintaan maaf dan bersumpah tidak pernah menjual diri.


Berita Ular Piton Metro TV Diprotes

14 Agustus 2012

Samudera Adi bersama warga memegang ular piton kuning yang ditemukan di Sungai Surabaya belakang warungnya. TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq
Berita Ular Piton Metro TV Diprotes

Peristiwa itu terjadi pada Mei 2011