TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data kepada dirinya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra itu saat menghadiri Workshop dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Amanat Nasional (PAN) Pemenangan Pilkada 2024 di Jakarta, Kamis, 9 Mei 2024.
Menanggapi pernyataan Prabowo tersebut, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Profesor Asrinaldi mengatakan, arahan Presiden Jokowi kepada menteri kabinetnya untuk memberikan data ke Prabowo sebagai upaya transisi pemerintahan.
"Tentu ini ada kaitannya dengan transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo karena bagaimanapun Prabowo akan memulai pemerintahan pada Oktober," kata Asrinaldi, Jumat, 10 Mei 2024, seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, Prabowo membutuhkan data-data tersebut untuk mengetahui penyelenggaraan pemerintahan, yang meliputi program-program yang dilaksanakan maupun tidak terlaksana, atau capaian yang sudah didapatkan atau belum.
"Kemudian kendala-kendala, analisis, dan seterusnya itu kan juga penting bagi Prabowo. Apalagi Prabowo juga mengatakan ingin melanjutkan program-program Jokowi, tentu yang berhasil akan dipertahankan, yang gagal akan diperbaiki," jelasnya.
Oleh sebab itu, ia mengatakan, pemberian data yang dilakukan para menteri pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin kepada Prabowo menjadi penting.
"Dan itu juga yang menjadi bagian dari cara Presiden Jokowi untuk bisa mempengaruhi kebijakan Prabowo bahwa apa yang sudah mereka sepakati itu bisa dilanjutkan," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo saat menghadiri Workshop dan Rakornas PAN Pemenangan Pilkada 2024 di Jakarta, mengucapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan Jokowi sebagai bagian dari transisi pemerintahan.
"Saya berterima kasih sama Pak Jokowi. Beliau benar-benar pemimpin yang ikhlas, beliau membantu saya, beliau menyuruh semua menteri memberi data kepada saya," ujar Prabowo, Kamis, 9 Mei 2024.
Selain itu, Menteri Pertahanan itu juga menjelaskan bahwa Jokowi memintanya untuk memperkenalkan diri ke sejumlah pemimpin negara di dunia.
"Beliau malah perintahkan saya, 'kau berangkat ke sini, kau berangkat ke situ, kau perkenalkan diri ke pemimpin ini, perkenalkan diri ke pemimpin itu karena kita butuh investasi, kita butuh investasi karena kita butuh pertumbuhan'," jelasnya.
Selanjutnya: Hubungan Jokowi-Prabowo diungkap Zulhas