TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengatakan saat ini pemberitaan pemilu masih jauh dari prinsip-prinsip aksesibilitas untuk penyandang disabilitas. "Mereka punya hak untuk ikut memilih," ujarnya di Hotel Bluesky Jakarta, Sabtu, 13 Agustus 2016.
Dalam diskusi yang digelar Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR), Yosep mengatakan selama ini pemberitaan mengenai pemilu sebagian besar seputar pasangan siapa yang akan bersaing, partai mana saling berkoalisi, dan lainnya. "Padahal pemilu bukan hanya soal politik, tapi juga hak sebagai warga negara," katanya.
Baca Juga:
Pemberitaan mengenai prinsip aksesibilitas pun belum maksimal. Prinsip aksesibilitas, salah satunya untuk memfasilitasi penyandang disabilitas, sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang tepat. "Juga agar disabilitas mau menggunakan hak pilihnya," ucapnya.
Contoh kesenjangan mengenai pemberitaan pemilu adalah mulai berkurangnya interpreter atau penerjemah bahasa isyarat, misalnya saat ada pasangan calon memberitakan visi-misinya di media televisi.
Yosep mengatakan visi dan misi pasangan calon dalam pemilu juga harus diketahui para penyandang disabilitas. "Intinya, jangan sampai ada perbedaan karena semua punya hak sama untuk memilih," tuturnya.
ODELIA SINAGA