TEMPO Interaktif, Bengkulu - Agusrin Maryono Najamudin dan Junaidi Hamzah bakal dilantik sebagai gubernur Bengkul, Senin (29/11), besok. Agusrin menang dalam pilkada Gubernur 4 Juli lalu. Pelantikan itu, mendapat banyak tantangan dari kelompok mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat Setempat.
Para penggiat anti korupsi itu meminta, Gubernur Bengkulu terpilih periode 2005 - 2010, Agusrin yang juga tersangka korupsi. Pelantikan yang akan diwarnai aksi demontrasi itu telah diantisipasi oleh kepolisian.
Kepolisian Daerah Bengkulu menyiapkan 1.760 personil untuk mengamankan pelantikan gubernur Bengkulu Senin (29/11) besok. Pengamanan diperketat, seluruh lokasi telah dilakukan strelisasi oleh tim gegana Brimob setempat. Rencana aksi pun bakal meramaikan acara pelantikan gubernur.
Juru bicara Polda Bengkuku Hery Wiyanto mengatakan, pengamanan akan dilaksanakan mulai dari Bandara Fatmawati, Gedung DPRD Provinsi hingga Gedung Daerah. "Kita juga akan memblokir empat titik ruas jalan yang ada disekitar Gedung DPRD guna menjaga stabilitas keamanan disekitar lokasi pelantikan," kata Hery.
Menurut dia, setidaknya ada tiga surat pemberitahuan aksi yang telah masuk ke kepolisian hingga saat ini. Antara lain dari mahasiswa yang menolak pelantikan Agusrin sebagai Gubernur Bengkulu dan Anggota Panwaslu se -Provinsi yang menuntut pembayaran honor mereka.
Hery berharap, masyarakat mendukung pelantikan Gubernur baru periode 2010-2015 karena merupakan gubernur hasil pilihan langsung masyarakat Bengkulu.
Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu Darmawan Yakoeb mengatakan, persiapan pelantikan besok hampir rampung. gedung DPRD telah disiapkan untuk menerima 900 tamu undangan. Kapasitas gedung hanya 400 orang, sehingga 500 undangan lainnya ditempatkan di luar.
Acara tersebut bakal dihadiri oleh, lima Bupati dari daerah sekitar Provinsi Bengkulu, Gubernur se- Belanjasumba (Lampung, Jambi, dan Sumatera Selatan dan Sumatera Barat), tokoh agama, tokoh masyarakat, mantan anggota Dewan dan Mantan Gubernur.
PHESI ESTER JULIKAWATI