TEMPO Interaktif, TARAKAN - Pantuan Tempo di sekitar pusat Konflik Tarakan, di Kompleks Juwata Permai, Kota Tarakan, Kalimantan Timur, Kamis malam masih mencekam. Di kompleks ini terlihat lengang. Yang ada hanya penjagaan oleh aparat keamanan dari kepolisian dan TNI.
Pengamanan yang dilakukan kepolisian mengambil tempat di Kantor Juwata Permai. Kantor ini berada di belakang rumah keluarga yang diduga menjadi pelaku pembunuhan, Sr dan Nr. Rumah keduanya dibakar oleh massa yang marah setelah kematian keluarga korban.
Sampai Kamis malam, rumah tersebut masih dipasangi garis polisi. Baik warga maupun wartawan tidak diperbolehkan mendekati rumah tersebut karena akan diunjungi oleh Kapolri dan Menkopolkam, Jumat hari ini. Sekaligus akan dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Suasana di lokasi ini sungguh jauh berbeda yang terlihat di pusat kota. Seperti di Jalan Mulawarman dan Jalan Yos Sudarso Kecamatan Tarakan Barat, warga sudah berani keluar rumah di malam hari. Di Kompleks Juwata Permai seperti kota mati. Hanya beberapa warga saja yang melintas.
Sedangkan di pusat kota Tarakan, aktivitas warga sudah mulai terlihat. Seperti mal, pasar, toko, dan sebagainya, berani buka di malam hari. Tapi tetap saja dilakukan pengamanan ketat.
Pasukan Brimob dan TNI melakukan penjagaan hampir di semua ruas jalan. Yakni di Jalan Perikanan, Jalan Gajahmada, Jalan Mulawarman, dan Jalan Yos Sudarso.
Pengamanan dilengkapi persenjataan. Hal yang sama terlihat di Bandara Juwata, Tarakan.
Asisten Inspektur Satu Dedi M, dari anggota Polisi Resort Kota Tarakan mengatakan sudah beberapa hari berjaga di kompleks tersebut. “Sudah empat tiga hari saya tidak pulang ke rumah," kata Dedi yang ditemui di lokasi pengamanan, Jalan Pangeran Aji Iskandar RT 1, Kelurahan Juwata Permai Kecamatan Tarakan Utara, Kamis menjelang tengah malam.
Dedi ditempatkan dilokasi tersebut. Lokasi ini adalah titik awal pertikaian dua kelompok ini terjadi. “Mau di apa lagi, kita ini pengayom masyarakat makanya harus menjalankan tugas,” kata Dedi.
Sersan Mayor Sumardi dari anggota Koramil Babinsa Kodim 040907 juga mengaku sudah beberapa hari berjaga di lokasi tersebut. Pria ini mengatakan sejak kejadian di hari pertama hingga sekarang, belum pernah pulang ke rumahnya. Ia mengaku hanya tinggal di kantor saja.
“Mau di apa lagi mas, kita ini petugas,”jelas pria asal Jawa ini.
Sejak bentrokan ini pecah 26 September, lokasi kejadian di Kelurahan Juwata Permai diperketat penjagannya. Sebanyak satu pleton polisi disiagakan dari Polisi Resor Kota Bulungan, dan Tarakan. Serta satu Satuan Setingkat Kompi dari TNI.ARDIANSYAH RAZAK BAKRI