Pada Senin hari ini seharusnya pembagian dilakukan terhadap 20 keluarga miskin di Desa Banjarwaru, Kecamatan Kota Lumajang. Setiap keluarga mendapatkan dua ekor kambing. Namun, terdapat ketidaksesuaian antara data penerima yang diterima dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dengan warga yang telah hadir di Balai Desa.
“Data penerima harus dibenahi dahulu. Kami khawatir pembagiannya salah sasaran. Kami tidak mau keluarga yang ternyata mampu ikut mendapatkan jatah,” kata Kepala Dinas Sosial Lumajang Benny Subandrio kepada wartawan.
Warga semakin marah ketika petugas Dinas Sosial memindahkan lokasi pembagian ke Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh. Menghadapi kemarahan warga, Benny mengatakan petugas akan kembali ke Desa Banjarwaru setelah pembenahan data penerima selesai dilakukan oleh pihak desa.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Banjarwaru Heru Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya telah menyeleksi secara ketat para calon penerima. “Mereka memang benar warga miskin. Kalau bukan warga miskin, ya kami coret,” papar Heru kepada wartawan. Dia membantah terjadi perubahan data.
Heru mengakui tidak semua penerima yang datang sendiri dalam acara pembagian jatah tersebut. Selain undangannya mendadak, banyak di antara mereka yang masih bekerja di sawah sebagai buruh tani. Untuk menerima jatah, mereka mewakilkan kepada keluarganya. Namun, petugas yang melaksanakan pembagian tidak bersedia memberikan kambing kepada orang yang namanya tidak tercantum dalam data.
“Seharusnya undangan yang diberikan melalui desa lebih awal dibagikan sehingga para penerima bisa menyediakan waktu,” tutur Heru. DAVID PRIYASIDHARTA.