TEMPO Interaktif, Surakarta - Partisipasi masyarakat Surakarta dalam mengikuti Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan Senin (26/4) dinilai paling tinggi dibanding daerah lain di Jawa Tengah. Dalam hasil penghitungan cepat yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Surakarta, partisipasi pemilih mencapai 71,74 persen.
"Selama 2010 ini ada 17 kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang melaksanakan pilkada," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Abdul Fikri Faqih ketika ditemui di Surakarta, Selasa (27/4). Dari sejumlah daerah tersebut, saat ini sudah ada lima daerah yang telah melaksanakannya. Kelima daerah tersebut adalah Purbalingga, Kebumen, Kota Semarang, Rembang dan Surakarta.
Menurut Fikri, selama ini partisipasi masyarakat dalam memberikan suaranya dalam pilkada tergolong rendah. Di Kebumen misalnya, tingkat partisipasi pemilih hanya sekitar 63 persen.
Bahkan di Kota Semarang, jumlah golongan putih lebih besar dibanding perolehan suara pemenang dalam pilkada. "Jadi, memang partisipasi masyarakat Surakarta tergolong tinggi," katanya.
Dia memperkirakan tingginya partisipasi pemilih disebabkan oleh banyak faktor. "Yang jelas kesadaran masyarakat dalam berpolitik sudah cukup tinggi," kata Fikri. Selain itu, ada kemungkinan pasangan yang mencalonkan diri memiliki berbagai program yang cukup menarik perhatian masyarakat.
Meski demikian, Fikri mengakui jika besarnya partisipasi pemilih tidak lepas dari hasil sosialisasi yang cukup berhasil. "Keberhasilan tersebut merupakan prestasi dari KPUD Surakarta," kata Fikri.
Lebih lanjut dia mengatakan, besarnya partisipasi masyarakat dalam memilih tidak akan berpengaruh pada hasil pemilihan umum. Hanya saja, besarnya partisipasi akan memperkuat legitimasi calon yang terpilih. "Selain itu juga menujukkan kualitas pemilihan umum," kata dia.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Surakarta Didik Wahyudiono menganggap besarnya partisipasi tersebut dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat yang cukup tinggi. "Sedangkan KPUD hanya sekadar pelaksana saja," kata dia.
Justru yang cukup fenomenal, lanjutnya, pemenang dalam pemilihan tersebut mendapatkan suara sebesar 90 persen. "Barangkali ini angka tertinggi secara nasional," kata Didik.
Dalam pemilihan umum kepala daerah yang berlangsung Senin (26/04) tersebut, calon incumbent Joko Widodo yang mencalonkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berhasil memenangkan pemilihan.
Dari hasil penghitungan cepat KPUD, Joko Widodo berhasil meraup perolehan sebesar 186.636 suara. Sedangkan rivalnya, Eddy Wirabhumi yang maju melalui Partai Demokrat hanya mampu meraup 20.507 suara. Penghitungan cepat tersebut menggunakan sample sebanyak 699 tempat pemungutan suara yang dinilai representatif.
Ahmad Rafiq