“Memang dana bantuan gempa masih belum di berikan,” ujar Dede Sudrajat, Ketua Satkorlak Bencana Kota Tasikmalaya kepada Tempo di Tasikmalaya, Jum'at (19/3). Menurut dia, keterlambatan terjadi karena petugas butuh waktu lama untuk melakukan validasi data di lapangan.
Menurut Dede, hingga kini, dana bantuan tersebut masih tersimpan di Bank dan belum sampai ke kelompok masyarakat sebagai wadah penyalur bantuan tingkat bawah. “Kita tidak mau gegabah,” katanya, “Doakan saja, mudah-mudahan pada akhir Maret atau awal April sudah di cairkan.”
Kepala Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan, Transmigrasi, Kota Tasikmalaya, Rukmana, juga mengungkap hal yang sama. Bantuan dana gempa tahap pertama belum dapat diberikan karena pihak kelompok masyarakat belum menyerahkan data anggaran kerusakan.
Menurut dia, pemberian bantuan belum dikucurkan untuk menghindari terjadinya kesalahan dan ketidaksesuaian data. Pemerintah setempat tak mau dana bantuan tersebut salah sasaran. “Validasi datanya cukup memakan waktu lama,”ujar Rukmana.
Saat dimintai tanggapan, Nurul Awalin, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya, mengaku terkejut dan prihatian dengan belum cairnya dana bantuan gempa itu. Apalagi, gempa sudah terjadi berbulan-bulan lalu sehingga warga sudah sangat butuh bantuan untuk perbaikan rumah mereka. “Keterlambatan ini membuat mereka semakin tersiksa,” ujar Nurul.
Ia berharap pemerintah Kota Tasikmalaya lebih tanggap terhadap keterlambatan penyaluran dana bantuan gempa itu. Salah satunya caranya, menurut Nurul, dengan menurunkan aparat pemerintah yang cukup berpengalaman untuk membantu validasi data. “Seharusnya pemerintah menerjunkan lagi aparat ke lapangan untuk membantu kelompok masyarakat melakukan validasi,” kata dia.
JAYADI SUPRIADIN