TEMPO Interaktif, Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meneken kontrak kerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk pengelolaan Kebun Raya Puca Maros sebagai pusat penelitian, observasi, dan pariwisata. Keduanya juga akan membentuk kebun raya di Enrekang, Palopo, dan Luwu.
“Kebun Raya Puca Maros akan sangat bernilai ekonomis, sehingga keterlibatan LIPI sangat tepat guna memperbanyak kebun raya di daerah,” kata Kepala Dinas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Muhammad Idrus Hafid di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman LIPI dan Pemprov di Kantor Gubernur hari ini.
Penandatanganan kontrak itu disaksikan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang, Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Addang S, dan Duta Kebun Raya Ikang Fauzi. Kerjasama dengan LIPI ini juga melibatkan pengelola Kebun Raya Bogor.
Kerjasama yang telah berlangsung sejak 2007 ini, sudah masuk penyelesaian fisik kebun raya Puca. Penyelesaian fisik kebun raya akan berjalan di 2010 dan akan rampung di 2011. Dia menerangkan pembentukan Kebun Raya Puca telah menghabiskan anggaran Rp 240 miliar untuk pembangunan selama tiga tahun.
Namun anggaran masih kurang untuk perbaikan akses jalan sejauh 30 kilometer menuju kebun raya yang diperkirakan sebesar Rp 50 miliar. Dia berharap anggaran infrastruktur jalan bisa dikucurkan pemerintah pusat melalui Departemen Pekerjaan Umum. “Kami ingin perbaikan akses jalan agar mempermudah masyarakat mencapai lokasi Kebun Raya Puca,” ujarnya.
Deputi Addang mengatakan, kerja sama ini bertujuan menjaga kelestarian tanaman langka. Addang menjelaskan LIPI telah bertemu dengan pemerintah Kabupaten Palopo, Enrekang, dan Luwu yang mengajukan penawaran pembentukan kebun raya.
SULFAEDAR PAY