TEMPO Interaktif, Jayapura - Jumat (5/2) hari ini merupakan hari libur resmi dan cuti bersama memperingati masuknya Injil di Tanah Papua. Hari libur resmi dan cuti bersama sehari ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor 140 Tahun 2008.
“Jadi setiap tanggal 5 Februari, kita melaksankan libur resmi dan cuti bersama yang berlaku di wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Elia Ibrahim Loupatty di Kantor Gubernur Provinsi Papua, Kota Jayapura, Kamis (4/2).
Pada 5 Februari merupakan hari bersejarah bagi jutaan umat Kristiani di Tanah Papua. Ini adalah hari masuknya Pekabaran Injil di Tanah Papua. Injil pertama kali masuk di Pulau Mansinam, Teluk Doreh di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat (dulu Papua), 5 Februari 1885 lalu. Injil masuk melalui dua misionaris asal Belanda dan Jerman, yakni Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler.
Pada libur resmi ini, pemerintah daerah Provinsi Papua menghimbau seluruh pegawai negeri sipil, khususnya yang beragama nasrani untuk dapat meningkatkan imannya sebagai pendorong untuk bekerja baik dan benar, serta dijauhkan dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. “Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya membentuk mental spiritual untuk melayani rakyat,” jelasnya.
Sementara menyinggung tentang agenda peringatan masuknya Injil ke Tanah Papua, Elia mengaku, acara peringatan akan dipusatkan di Mansinam, Manokwari, Papua Barat. “Acara peringatan ini rencananya akan dihadiri Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu dan Gubernur Provinsi Papua Barat Abraham Octovianus Ataruri, serta berbagai pihak terkait,” terangnya.
Selain itu juga akan digelar lokakarya dan seminar di Manokwari, termasuk festival agama dan budaya dari forum komunikasi antar umat beragama, baik dari Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua.
“Kami harap masyarakat dapat mendukung suksesnya pelaksanaan acara ini. Kami juga berharap masyarakat di seluruh Tanah Papua, terutama para pekerja di gereja memanfaatkan momentum ini sebagai hari syukur dan hari yang harus dilakukan menambah suasana tentram dan damai di atas Tanah Papua,” tandasnya.
CUNDING LEVI