TEMPO Interaktif, Balikpapan - Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyatakan rata rata setiap bulannya terdapat 9.000 warga mengeluhkan terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). "Ada 9 ribu penderita ISPA Balikpapan setiap bulannya," kata Kepala DKK Balikpapan, Dyah Muryani, Kamis (10/12).
Dyah mengatakan, penderita ISPA disebabkan debu serta knalpot kendaraan bermotor di jalan jalan Balikpapan. Para penderita ISPA, menurutnya warga masyarakat tersebut yang rutin beraktifitas di luar rumah.
Baca Juga:
Dyah mengatakan, bertambahnya jumlah penderita ISPA Balikpapan disebabkan memburuknya kualitas udara. Udara di Balikpapan, menurutnya tercemar oleh kiriman asap, debu dan pembuangan kendaraan bermotor. "Ada kandungan nitrogen, hidrogen dan karbon," ungkapnya.
Jumlah penderita ISPA tersebut, kata Dyah sudah tercatat di klinik, puskesmas dan rumah sakit Balikpapan. Seluruh pusat kesehatan kemudian melaporkan pada DKK Balikpapan. Sehubungan masalah ini, Dyah menyarankan masyarakat Balikpapan untuk mempergunakan masker saat berkendara kendaraan roda dua. Selain itu, para penderita ISPA disarankan untuk beristirahat di rumah.
Penyakit ISPA sering menjangkiti masyarakat Balikpapan pada musim-musim kemarau saja. Saat Balikpapan tidak turun hujan September lalu, terjadi ledakan jumlahnya dalam kurun waktu sepekan sebanyak 10.000 penderita ISPA. Saat itu, penderita ISPA Balikpapan disebabkan kondisi cuaca yang memasuki musim pancaroba. Cuaca Balikpapan terkadang berubah mendadak dari sebelumnya terik mendadak jadi lembab oleh hujan.
SG WIBISONO