TEMPO.CO, NTT - Presiden Joko Widodo mengaku telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengevakuasi warga negara Indonesia di Lebanon. Imbas serangan Israel di wilayah Lebanon.
"Saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan agar keselamatan perlindungan warga negara kita dinomorsatukan, evakuasi disegerakan," kata Jokowi dalam keterangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timor, pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Sejak Senin, 30 September 2024, serangan Israel yang gencar di seluruh Lebanon timur, selatan, dan di Beirut selatan telah menewaskan ratusan orang dan memaksa banyak orang meninggalkan rumah mereka. Pada awal minggu ini, kepala pengungsi PBB Filippo Grandi mengatakan lebih dari 200 ribu orang mengungsi di dalam Lebanon dan lebih dari 50 ribu telah melarikan diri ke negara tetangga Suriah.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan bahwa KBRI Beirut telah menetapkan Siaga 1 untuk Lebanon selatan pada Oktober 2023 ketika pecah perang di Gaza. Status ditingkatkan menjadi Siaga 1 untuk seluruh Lebanon pada 4 Agustus 2024.
Sesuai rencana kontingensi, Kemlu dan KBRI Beirut telah mempersiapkan evakuasi bagi para WNI. Sejak penetapan Siaga 1, KBRI Beirut telah berhasil mengevakuasi 25 WNI dan saat ini sdh berada di Indonesia. "Sedangkan mayoritas WNI lainnya memilih untuk tetap tinggal di Lebanon dg berbagai pertimbangan pribadi," kata Judha kepasa Tempo pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Saat ini terdapat 159 WNI yg tercatat menetap di Lebanon. Mayoritas adalah WNI yg menikah dengan warga negara setempat dan WNI mahasiswa.
Judha mengatakan Kemlu dan KBRI Beirut telah memperbaharui imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menghindari lokasi lokasi yang rawan, meminimalkan pergerakan hanya utk hal yang esensial dan segera mengikuti proses evakuasi yang telah disiapkan KBRI Beirut.
Manuver militer anyar Tel Aviv terjadi saat Israel mengalihkan fokus operasinya dari Gaza ke Lebanon, setelah hampir setahun terlibat baku tembak lintas perbatasan dengan Hizbullah terkait perang Gaza. Hizbullah menyatakan mereka bertindak untuk mendukung sekutunya yaitu Hamas.
Pilihan Editor: Jokowi Sambut Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati: Baik untuk Kemajuan Negara