TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka mengklaim akan terus mengawal sejumlah rencana dan kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan, usai kembali terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Selain itu, dia juga menyerukan akan menolak sejumlah kasus korupsi yang telah tercium.
Ketika ditemui usai pengambilan sumpah jabatan sebagai anggota DPR, Rieke meminta kepada rakyat agar terus mengawasi dan mengkritisi kerja-kerja DPR. "Jangan berhenti kritik DPR, jangan berhenti awasi kami untuk mengawal. Tolak Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat), tolak jaminan pensiun baru, dan tolak ekspor pasir laut dan hal-hal lain," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Dia menyebutkan, beberapa kasus korupsi yang sudah terbongkar harus terus dikawal. Misalnya kasus investasi fiktif PT Taspen, korupsi PT Timah, indikasi korupsi dana sawit.
Dia berharap agar seluruh anggota DPR yang baru dilantik hari ini mengingat komitmen terhadap seluruh sumpah janji. Anggota DPR periode ini, kata dia, harus berkomitmen untuk berjuang bagi bangsa dan negara.
"Mudah-mudahan ingatan kami tadi yang dilantik semuanya sama. Kami berkomitmen akan berjuang seadil-adilnya, sebaik-baiknya untuk rakyat, bangsa dan negara."
Periode ini menjadi kali keempat bagi Rieke Diah Pitaloka duduk di kursi parlemen. Dia berterima kasih kepada seluruh masyarakat pendukungnya yang telah memberikan kepercayaan.
"Yang sudah memilih saya keempat kali tanpa saya harus bayar, karena kepercayaan. Insya Allah kepercayaan ini menjadi tanggung jawab besar untuk saya bekerja lebih serius dalam politik legislasi, anggaran, dan pengawasan," ujar Rieke.
Pilihan editor: UIPM Jadi Sorotan Seusai Berikan Gelar Honoris Causa kepada Raffi Ahmad