TEMPO.CO, Jakarta - Peluang Anies Baswedan maju di Pilgub Jakarta kian menipis setelah PDIP dikabarkan lebih memilih mengusung Pramono Anung sebagai calon Gubernur DKI.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, mengatakan Anies Baswedan masih menjadi figur yang memiliki angka elektabilitas tinggi ketimbang kandidat lain yang akan maju di Jakarta. "Duetnya dengan Rano Karno sangat ideal karena memiliki pengalaman sebagai kepala daerah dan latar belakang yang lekat dengan Jakarta," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 27 Agustus 2024.
Karenanya, Agung mengatakan duet Anies-Rano Karno memiliki peluang menang yang besar ketimbang pasangan lain, termasuk duet Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Alasannya, latar belakang Anies dan Rano Karno amat dekat dengan budaya dan gaya hidup masyarakat Jakarta. Anies merupakan bekas Gubernur Jakarta, sementara Rano dikenal warga Jakarta setelah membintangi sinema elektronik "Si Doel Anak Sekolahan" yang menggambarkan kehidupan suku Betawi di era modern.
"Namun, sepertinya PDIP tidak akan mengusung Anies setelah media banyak menyebut nama Pramono Anung yang akan maju," kata Agung.
Dalam unggahan di akun Instagram-nya, Rano Karno mengunggah foto bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Foto tersebut memuat keterangan "Eng ing eng.... Kayanya Doa Babeh Sabeni (Benyamin S) kejadian, nih!" tulisnya, Selasa.
Melansir Antara, Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, memastikan bahwa partainya akan mendaftarkan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. "Pram (Pramono) besok mendaftar jam 11 di KPU sama Rano Karno," kata dia di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa.
Dihubungi terpisah, Peneliti Politik Populi Center, Usep Saepul Ahyar sependapat dengan Agung. Ia mengatakan, duet Anies-Rano Karno di Pilgub Jakarta menjadi duet yang ideal dan lebih berpeluang menang ketimbang kandidat lain. "Akan tetapi, keputusan PDIP harus tetap dihormati. Pasti ada pertimbangan khusus soal usung-mengusung ini," ujarnya.
Pada 25 Juli lalu, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, merilis hasil sigi sejumlah nama bakal calon Gubernur yang disinyalir akan diplot di Jakarta. Sigi tersebut merupakan hasil simulasi survei yang dilakukan secara spontan alias Top of Mind.
Peneliti utama Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan pada simulasinya, nama Anies Baswedan bertengger di posisi puncak dengan raihan skor 39,7 persen. Disusul Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di tempat kedua dengan raihan 23,8 persen. "Sementara Ridwan Kamil di tempat ketiga dengan 13,1 persen," ujar Burhan dalam telekonferensi.
Pilihan Editor: Diusung PDIP, Pramono Anung-Rano Karno Pose Beri Salam Jempol Telunjuk