TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto merespons situasi menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada). Ia berujar Presiden Joko Widodo tidak mengintervensi partai dalam membahas revisi Undang-Undang Pilkada di DPR. Hal itu ia sampaikan pada acara penutupan kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN).
"Enggak ada intervensi. Saya jamin, enggak ada itu. Saya ketemu, bertemu berkali-kali dengan Pak Jokowi. Dia tidak pernah nitip, tulung ini jadi ini, ini, enggak ada. Saya jamin tidak ada," kata dia di Hotel Kempinski, Jakarta, pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Prabowo mengatakan berani mempertanggungjawabkan bahwa Jokowi tidak pernah menitipkan orang untuk memperoleh jabatan. Ia tak mungkin mengkhianati rakyat sudah memberikan mandat kepada pemimpin Indonesia.
"Rakyat sudah memberi mandat kepada kita. Kita ajak semua kekuatan bekerja sama, tapi kalau kita ajak terus ada yang enggak mau, kita mau bikin apa?" ucapnya.
Sementara, Prabowo berujar rakyat hanya meminta pemerintahan bekerja. Ia menganalogikan, pemerintah sedang membangun jembatan di atas aliran sungai yang lebar. Di mana, jembatan menjadi akses jalan bagi anak-anak daerah untuk sekolah. Namun, dalam prosesnya banyak pihak yang hanya bisa mengkritik.
Sebelumnya, ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa kawal putusan MK di depan kompleks DPR RI, Jakarta, sejak Kamis, 22 Agustus 2024. Aksi serupa juga digelar di beberapa kota di Indonesia. Aksi itu dilakukan untuk mencegah rencana DPR menganulir putusan MK soal syarat pencalonan kepala daerah melalui revisi UU Pilkada.
Kuatnya desakan publik akhirnya membuat DPR batal merevisi UU Pilkada. Pada Ahad, 25 Agustus 2024, DPR, KPU, dan pemerintah sepakat merevisi peraturan KPU soal syarat pencalonan sesuai putusan MK.
Pilihan Editor: Jungkir-Balik Jokowi Melanggengkan Dinasti Politik