TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Syaiful Huda menanggapi permintaan sejumlah kiai agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU untuk membenahi PKB. Permintaan itu sebelumnya disampaikan ratusan kiai struktural and pengasuh pondok pesantren di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Senin, 12 Agustus 2024.
Menurut Huda, PKB dan PBNU memilki ranahnya masing-masing. Keduanya, tak bisa saling mencampuri urusan satu sama lain.
“Semua ada tempatnya masing-masing, semua punya wilayah masing-masing yang tidak bisa saling intervensi,” kata Huda di Kantor DPP PKB, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Huda mengatakan hubungan yang dimiliki PKB dengan PBNU ada dalam tiga hal, yaitu hubungan aspiratif, hubungan kultural dan hubungan historis. Huda menyoroti bahwa tidak ada hubungan struktural antara PKB dan PBNU.
Dalam konteks hubungan struktural, Huda menyatakan PKB dan PBNU berada dalam struktur yang berbeda. Bahkan, keduanya juga diatur oleh peraturan yang berbeda dalam perundang-undangan.
“Konstitusi dengan tegas memberikan koridor partai politik berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2011, (sementara) Ormas berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 2017,” kata Huda.
Maka dari itu, Huda menyatakan bahwa kedua organisasi memiliki dinamikanya masing-masing. “Jadi ranah yang beda, karena itu dinamika yang terjadi terakhir itu menjadi wilayah di tempat masing-masing, tidak bisa saling intervensi,” kata dia.
Pertemuan ratusan kiai di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Senin sore, 12 Agustus 2024 sebelumnya menyampaikan keresahan mereka soal PKB selama ini. Hasil pertemuan tersebut akan disampaikan ke PBNU.
Pertemuan dihadiri pengasuh Pesantren Lirboyo Anwar Manshur, pengasuh Pesantren Tebuireng Abdul Hakim Mahfudz, serta para Rais Syuriah Pengurus Cabang NU maupun kiai pesantren dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
Anwar Iskandar dan Amin Said Husni bertugas memimpin pertemuan tersebut. Mereka mewakili Pansus PKB yang merupakan tim bentukan PBNU. Anwar Iskandar mengatakan ada dua kesepakatan yang dicapai. “Pertama para kiai sepakat bahwa antara PBNU dan PKB memiliki hubungan ideologis, historis, politis, organisatoris dan kultural,” kata Anwar seperti dikutip melalui keterangan resmi pada Senin, 12 Agustus 2024.
Kedua, para kiai sepakat dan meminta PBNU segera mengambil langkah strategis untuk perbaikan PKB ke depan. Mereka menilai selama ini PKB semakin jauh dari marwah utama sejak partai itu didirikan.
Pilihan Editor: Yahya Cholil Staquf Dapat Mandat Khusus dari Rais Aam PBNU Segera Perbaiki PKB