INFO NASIONAL – Demi mendorong peningkatan literasi, inklusi dan digitalisasi keuangan syariah khususnya di Jawa Tengah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak dan industri jasa keuangan yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) membentuk Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) yang dirilis di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Demak, pada Senin, 12 Agustus 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, masih banyak tantangan dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di pondok pesantren. Beberapa tantangan itu antara lain penggunaan produk keuangan yang belum optimal, pemahaman mengenai produk keuangan syariah yang tidak seragam serta akses keuangan yang masih terbatas.
“Dibutuhkan program berkelanjutan untuk memfasilitasi kebutuhan finansial di lingkungan pondok pesantren dalam rangka penyediaan akses keuangan syariah,” ujarnya.
Ia berharap, EPIKS dapat menguatkan peran pondok pesantren sebagai pendidik, pendakwah dan penggerak ekonomi. Menurutnya, ini adalah bentuk perjuangan bersama dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri secara finansial di lingkungan pondok pesantren.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Musyafak mengapresiasi inisiasi OJK dalam mendukung inklusi keuangan syariah di lingkungan pondok pesantren.
“Dengan adanya ekosistem pondok pesantren inklusif keuangan syariah ini kita berharap pondok pesantren dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam pengembangan ekonomi masyarakat, terutama dalam hal pemberdayaan masyarakat dan pengembangan keuangan syariah,” katanya.
Menurutnya, keuangan syariah merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan kesejahteraan bersama.
Adapun Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak saat ini memiliki lebih dari 5.000 santri dari jenjang paud sampai perguruan tinggi. Pondok pesantren ini juga telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar dan universitas ternama untuk menambah keterampilan para santri.
Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak juga ikut mendukung perekonomian masyarakat sekitar dengan adanya Bank Waqaf Mikro (BWM) Futuhiyyah yang sampai dengan saat ini masih eksis memberikan akses pembiayaan mikro. Sejak tahun 2018, BWM Futuhiyyah telah menyalurkan pembiayaan kepada lebih dari 400 usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di sekitar Pondok Pesantren Futuhiyyah dengan outstanding sebesar lebih dari Rp600 juta. (*)