INFO NASIONAL - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengapresiasi pameran tunggal Tuksedo Studio Bali bertajuk "Legendary Automobile Showcase – An Exhibition of Elegance" yang digelar di Pondok Indah Mall 2 Jakarta, dari 12 hingga 18 Agustus 2024.
Pameran ini menampilkan kendaraan ikonik klasik legendaris yang diproduksi secara hand made atau buatan tangan oleh anak bangsa seperti mobil Aston Martin DB5, Mercedez 300SL Gullwing, Toyota 2000GT, Porsche 356 Speedster, Porsche 356 Coupe serta Porsche 550 Spyder.
"Pameran mobil klasik yang menjadi koleksi sekaligus investasi bernikai tinggi bagi para orang-orang kaya diseluruh dunia karya Tuksedo Studio menjadi salah satu bukti bahwa anak muda Indonesia mampu menghasilkan dan mengembangkan karya bermutu kelas dunia," ujar Bamsoet.
Menurutnya, Tuksedo Studio mampu membuat ulang mobil-mobil klasik yang legendaris dan elegan. Ia menilai karyadari Tuksedo Studio istimewa karena dalam proses produksi pembuatan mobil klasiknya dilakukan secara hand made.
Hingga saat ini, Tuksedo Studio telah membuat beberapa mobil klasik legendaris seperti Porsche 356 Speedster (1957), Porsche 356 A Coupe (1955-1959), Porsche 550 Spyder (1953-1956), Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954 1957), Toyota 2000 GT 1968 (1967-1970), Jaguar XK 120 (1948-1954), Ferrari 250 GTO (1962-1964), hingga Maserati 450S (1956-1958). Semua kendaraan pun dibuat dari nol, mulai dari desain hingga rancang bangun yang menggunakan bahan dasar alumunium.
"Tuksedo Studio juga telah sukses menyelesaikan uji jalan terhadap berbagai mobil klasik legendaris yang diproduksinya," ujarnya. "Uji jalan tahap pertama menempuh rute dari workshop Tuksedo Studio di daerah Gianyar menuju kawasan Denpasar dan menjelajahi berbagai kawasan di Bali," tambahnya.
Menurut Bamsoet, kendaraan yang diproduksi secara hand made memiliki beberapa keunggulan karena menjadi karya seni yang khas, eksklusif, menonjolkan sisi individualitas dan kreativitas yang membedakan dengan yang produk massal.
"Kedua, produk buatan tangan biasanya dibuat dengan memperhatikan detil dan penuh kehati-hatian, sehingga memiliki nilai estetika serta memiliki daya tahan yang lebih baik," katanya.
lebih lanjut Bamsoet menilai produk buatan tangan dapat mengangkat perekonomian lokal, karena dalam proses produksinya juga melibatkan peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pada hakikatnya, kata dia, produk buatan tangan menawarkan lebih dari sekadar nilai material, sehingga nilai dan kualitas produk menjadi prioritas utama.
"Saya sendiri telah memiliki salah satu karya mereka, yaitu Mercedes Benz 300 SL Gullwing. Orang sering keliru menilai. Dipikirnya buang-buang duit, padahal ini adalah investasi yang menguntungkan," ujar Bamsoet.
Bamsoet mengatakan, tujuannya membeli bukan karena mobilnya, tetapi lebih kepada maha karya seni yang bernilai tinggi dari para anak bangsa.
"Lebih dari itu, menyalurkan hobi penting juga untuk menjaga keseimbangan otak kiri yang terus bekerja dari senin-jumat sebagai pemikir yang logis serta teliti dan otak kanan yang berjiwa bebas dan artistik," kata dia. (*)