TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Survey and Polling Indonesia Igor Dirgantara memandang, Anies Baswedan terancam kehilangan dukungan partai di Pilkada Jakarta, karena kehadiran Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus.
"Ya itu (kehilangan dukungan partai) potensial, kalau KIM Plus memang bisa terwujud, Anies Baswedan pasti terjepit," kata Igor, Senin, 5 Agustus 2024, dikutip Antara.
Kondisi ini rentan membuat Anies perlahan ditinggalkan partai-partai yang sebelumnya mendukungnya dalam Pilpres 2024. Igor mengatakan Anies bisa saja tetap maju dalam Pilkada Jakarta jika PKS dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap berseberangan dengan KIM.
Tentang Anies Baswedan
1. CFD
Anies Baswedan mengatakan, kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jakarta Pusat perlu ditata ulang. Menurut Anies, yang menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, pelaksanaan HBKB saat ini belum cukup rapi. “Yang berjalan kaki dengan yang berlari, dengan yang bersepeda cepat, perlu dirapikan kembali. Supaya masing-masing leluasa,” kata Anies, Ahad, 4 Agustus 2024.
2. Kriteria Bakal Calon Wakil Gubernur Pendampingnya
Anies Baswedan mengatakan, kriteria bakal calon wakil gubernur pendampingnya di Pilkada Jakarta 2024. Anies menyampaikan sifat-sifat yang menurut dia paling penting dalam menentukan pasangannya nanti.
“Saya yakin kalau sudah seperti ini tuh, memiliki visi yang sama tentang mengelola kota menjadi kota yang modern, tetapi berpihak pada rakyat. Kan visinya itu,” kata Anies di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau HBKB, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, pada Ahad, 4 Agustus 2024.
3. PKB Belum Beri Surat Rekomendasi
Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB belum memberikan surat rekomendasi untuk Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partai masih berpotensi mengubah haluan dalam peta dukungan pencalonan di Pilkada Jakarta. Kemungkinan perubahan haluan itu dapat terjadi apabila partainya sepakat dengan tawaran yang disodorkan KIM.
"Tawarannya sudah ada dan sedang dipertimbangkan," kata Jazilul melalui pesan singkat, Jumat, 2 Agustus 2024.
4. Ajakan Anies
Anies mengajak para legislator terpilih dari Perindo mengkritik, mengawasi, hingga memperkaya kebijakan pemerintah agar kondisi kehidupan masyarakat bisa menjadi lebih baik. Dia pun menyampaikan berbagai pengalaman saat menjadi Gubernur Jakarta mengenai hubungan antara legislatif dan eksekutif.
"Bagaimana bisa bekerja bersama, agar di satu sisi kebijakan-kebijakan yang disusun oleh eksekutif itu bisa diawasi," kata Anies setelah menjadi pembicara pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Perindo di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.
5. NasDem
Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mengatakan, ihwal kemungkinan Anies tak jadi didaftarkan di Pilkada Jakarta 2024, meski telah mendapat dukungan dari partainya. Ahmad mengatakan, akhir pendaftaran bakal calon 26 Agustus 2024. Masih ada waktu satu bulan–terhitung sejak akhir Juli 2024–dinamika politik bisa berubah. "Itu sangat dinamis, jangan salah," katanya Senin, 29 Juli 2024.
Bagi Ahmad, kandidat yang sudah mendapat rekomendasi partai belum tentu akan didaftarkan. Ia mengatakan, keputusan akan mendaftar atau tidak berada dalam keputusan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. "Ada di ketua umum, bukan di saya," kata Sahroni, Senin, 29 Juli 2024.
Ahmad belum pernah membaca ada surat yang sudah ditandatangani oleh pimpinan partai setelah NasDem mengumumkan mendukung Anies di Pilkada Jakarta 2024. "Saya belum tahu karena, saya bukan Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu)," katanya.
SULTAN ABDURRAHMAN I ANDRY TRIYANTO TJITRA I SAPTO YUNUS
Pilihan Editor: Kata Ahok soal Komunikasi Intens lewat WA dan Beda Prinsip PDIP dengan Anies