TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, berjanji tidak akan menggunakan politisasi agama selama berkampanye menjelang pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta. Pernyataan itu Pramono sampaikan saat dia bersama pasangannya, Rano Karno, menyambangi warga Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara
"Yang paling penting adalah enggak boleh agama digunakan di dalam politik," kata Pramono kepada masyarakat di Ecopark Kayara, PIK, Jakarta Utara pada Sabtu, 28 Sabtu 2024.
Mantan sekretaris kabinet itu menegaskan tidak akan membawa unsur agama dan etnis saat memperkenalkan gagasannya bersama Rano Karno kepada masyarakat.
"Bagi kami, yang namanya pilgub ini bukan hal yang bersifat keagamaan. Tetapi, ini bagaimana membangun Jakarta menjadi lebih baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Pramono juga menyatakan dirinya dan Rano menjanjikan keamanaan bagi minoritas. Dia menyebut akan melawan segala bentuk diskriminasi.
Berdasarkan pantauan Tempo, Pramono Anung tiba di Ecopark Kayara, PIK, Jakarta Utara sekitar pukul 13.00. Tak lama kemudian, Rano Karno baru hadir lima belas menit kemudian. Pramono mengenakan kemeja hitam sementara Rano memakai kemeja abu-abu.
Di sana, mereka memperkenalkan program unggulan yang dikemas dalam slogan Jakarta Menyala serta mendengarkan keluhan warga setempat. Pramono-Rano juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama masyarakat. Akhirnya, kedua tokoh itu meninggalkan lokasi pada pukul 14.23.
Dalam kontestasi Pilkada Jakarta, pasangan Pramono Anung-Rano Karno akan melawan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus serta calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Pilihan Editor: Jubir Bilang Balai Kota Jadi Tempat Warga Berkeluh-Kesah Jika Pramono Anung Jadi Gubernur